Seminar Seks Pranikah
Sabtu,
18 Febuari 2006
Pembicara:
dr. Purnomo M.Kes
PRAKATA
Puji Tuhan, saudaraku kaum muda, ini adalah
sesuatu yang baru yang kita sajikan yaitu suatu seminar tentang “sex education”. Ada sebuah ungkapan lama yang
mengatakan: kita tidak bisa melarang burung itu terbang di atas kepala kita tetapi kita bisa melarang burung itu untuk tidak
hinggap di atas kepala kita.
Informasi dunia seks begitu merambah di akhir
zaman ini lewat media massa dan media elektronik, misalnya dalam acara-acara di televisi yang mempertontonkan hal-hal yang
berbau sexual dengan vulgar sehingga malah tidak mendidik karena membuat pemirsanya ingin tahu bagaimana melakukannya dengan
aman. Dan kalau mereka sudah jatuh dalam dosa sex tersebut maka mereka akan mencari cara untuk menggugurkan janin yang tidak
berdosa. Untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan itu, karena cepat atau lambat remaja / kaum muda pasti akan mendengar??
“informasi” seks semacam itu dan agar kita tidak mendengar dari sumber dengan cara penyampaian yang salah maka
kita akan mendengar dari sumber yang benar dari seorang hamba Tuhan seperti bapak dr. Purnomo.
SEMINAR
Dari sebuah film yang berjudul ‘Virgin’,
kita mendapat gambaran mengenai bagaimana perilaku seks di dunia barat maupun timur, dan film itu mencerminkan apa yang sesungguhnya
terjadi. Di film ini juga dikisahkan mengenai hubungan sesama jenis. Film ini berkisah tentang ?seorang gadis yang tidak mau
berhubungan seks walaupun semua temannya sudah pernah berhubungan seks. Satu hal yang menarik di film ini adalah sampai di
akhir cerita ternyata gadis itu betul-betul tidak mau, gadis itu berkata dengan lantang sekali bahwa dia masih perawan (virgin)
walaupun teman-temannya mengajarkan bagaimana caranya supaya tidak hamil dan bagaimana untuk menggugurkan kandungannya.
Kita akan bahas dimulai dari yang paling rawan
yaitu masa remaja dan seringkali disebut masa pubertas. Ini adalah masa yang paling menekan perasaan, masa yang paling sulit,
masa yang paling membingungkan dan menggelisahkan. Seperti yang dikatakan oleh seorang psikiater Kristen terkenal Dr. James
Dobson dalam bukunya ‘Menjelang Masa Remaja’, masa remaja ini perlu kita ketahui dengan baik apa yang sebetulnya
terjadi. Karena banyak sekali remaja yang berada di persimpangan jalan, ?antara jalan yang menuju kebinasaan dan jalan yang
menuju kehidupan. Jalan yang satu, seolah-olah kita melewati jembatan yang runtuh dan rusak sehingga kita akan terperosok
dan masuk ke dalam jurang dan celaka karena tidak memperhatikan rambu-rambunya dengan baik sedangkan jalan yang satunya lagi
bisa? kita lalui dengan baik. Gambarannya : kalau kita melihat air terjun maka sepertinya “cool”, menyejukkan
dan indah tetapi kalau kita berada di bawahnya maka kita akan seperti dijatuhi suatu benda yang berat. Kehidupan anak muda
akan melewati masa yang begitu indah tetapi sebetulnya penuh dengan gejolak dan masalah. Kalau tidak dilayani dengan baik
maka akan menimbulkan suatu masalah yang besar.
Beberapa permasalahan-permasalahan remaja
:
Pada masa remaja itu ada yang disebut dengan
perubahan-perubahan :
I. “Physical changes”? ( perubahan-perubahan fisik )
Ini dimulai saat kelenjar hipofisis menyebarkan
ratusan zat kimia yang akan mempengaruhi kelenjar-kelenjar lain dalam tubuh untuk tumbuh menjadi dewasa, seperti pertumbuhan
otot, rambut dan lain-lain. Sebetulnya perubahan ini adalah suatu proses yang ajaib dan rumit, yang sudah dikerjakan Tuhan
di dalam kehidupan setiap remaja saat mereka mau menjadi dewasa. Akan tetapi bagi beberapa remaja yang tidak mengetahuinya
menjadi gelisah, bingung, takut dan kuatir. “What really happens in my life?” Apa yang sebetulnya sedang terjadi?
1. Perubahan seks primer dan skunder
- Perubahan seks primer :
? Pada wanita adalah mulai adanya sel telur yang ditandai dengan adanya menstruasi setiap bulan.
? Pada pria, adanya pembentukan sel benih yang ditandai dengan adanya mimpi basah.
- Perubahan seks skunder :
? Pada wanita adalah rambut di kemaluan dan di tubuh mulai tumbuh, pembesaran payudara dan pinggul,
kulitnya menjadi lebih halus. Tetapi masalah juga mulai timbul dengan munculnya jerawat. Ini menjadi problem remaja dan kaum
muda.
? Pada pria adalah mulai tumbuh rambut di wajah,? tubuh dan kemaluan, kemudian suara menjadi berat
dan otot-ototnya mulai bertumbuh menjadi besar.
2. Perubahan emosi atau “emotional changes”
Seorang pakar psikologi
mengatakan bahwa kedewasaan adalah suatu awal dari stres emosional yang didasarkan perubahan cepat dan ekstensif dari pubertas,
yang? menjadikan stres secara emosional dan yang juga mempengaruhi perubahan perilaku anak muda.
Sebetulnya tidak
ada satupun di antara kita yang senang dengan ‘perubahan’, apalagi dengan perubahan yang begitu cepat dan ekstensif
karena kita seringkali tidak siap.
Ada seorang sarjana bernama Eric Ericson mengatakan
bahwa perubahan adalah suatu proses psiko sosial yang berlangsung seumur hidup, ini mungkin akan membuat kita bertambah stres.
Tetapi kita harus siap, karena ini pasti terjadi dalam kehidupan kita. Karena itu adalah bagian dalam pembentukan Tuhan dalam
kehidupan kita. Jangan kita tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekeliling kita !
Bicara soal seks, asal yang benar, kita jangan
merasa tabu dan haram. Gereja harus mulai terbuka dalam hal ini. Karena kaum muda dan orang Kristen mau tidak mau justru akan
mendapatkan ‘pendidikan seks’ yang kelihatannya begitu halus seolah-olah memberikan edukasi, tetapi justru memancing
nafsu birahi. Oleh karena itu gereja seharusnya bicara dengan lugas, tegas, lantang dan jelas mengenai soal seks agar kaum
mudanya tidak kebingungan dan mencari tahu sendiri. Oleh sebab itu kalau bertanya soal seks, tanyalah kepada orang Kristen
yang sungguh-sungguh bisa dipertanggungjawabkan, karena ada orang Kristen yang tidak karuan. Ada seorang hamba Tuhan (luar
negeri), waktu seorang bertanya kepadanya, bagaimana kalau sudah suka sama suka dan melakukan “free sex” dan hidup
bersama. Hamba Tuhan tersebut malah menjawab bahwa hal itu adalah sesuatu yang positif karena kalau sudah masuk dalam pernikahan
lalu tidak cocok dan bercerai maka justru akan berbuat dosa dua kali. Hal ini tidak benar! Demikian juga kalau ada pendeta
yang mengajarkan tentang seks dengan cara memutar “blue film”, ini konyol.
Kalau ada seseorang yang mulai tertarik dengan
lawan jenis dan mulai ada gairah seksual maka sesungguhnya itu normal, alamiah dan memang didesain oleh Tuhan demikian. Masalahnya
?adalah, bagaimana kita bisa mengontrol supaya kita tidak terlalu jauh dan kebablasan di dalam eksesnya. Dan perhatikan, bahwa
tertarik itu dengan lawan jenis dan bukan dengan sesama jenis. Di dalam desain Tuhan tidak ada homoseks / lesbi. Dalam Kejadian
1 dikatakan: “Maka Allah menciptakan manusia itu…laki-laki
dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Bukan setengah laki-laki
dan setengah perempuan tetapi betul-betul laki-laki dan perempuan. Kejadian 2 mengatakan :”Sebab itu seorang
laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya”, berarti menyatu dengan lawan jenis.
Adalah salah jika orang bilang masalah hubungan sesama jenis, kesalahannya ada sejak semula. Itu salah ! Kidung Agung bercerita
mengenai bagaimana saat raja Salomo jatuh cinta kepada gadis Sunem, ini seringkali menjadi inspirasi bagi banyak kaum muda
yang jatuh cinta, tetapi juga dikatakan : “Jangan membangkitkan / menggerakkan cinta sebelum diingininya.”
Kalau tertarik dengan lawan jenis, kuasailah dirimu
! Ingatlah dan jagalah kekudusan ! Hal ini bukan hanya waktu masuk ke pernikahan saja tetapi dalam pergaulan pun kita harus
bisa hidup selayaknya sebagai anak Tuhan. Kita menghargai lawan jenis dan tidak sembarangan dengan lawan jenis. Jangan kita
lupa sebagai anak Tuhan, kita harus bisa menguasai diri dalam segala hal. Tertarik dengan lawan jenis itu boleh tetapi harus
ada penguasaan diri.
II. Desakan atau tekanan penyesuaian diri.
Keinginan untuk menjadi serupa dengan orang lain, baik
cara bicaranya, cara berpakaiannya, kebiasaannya dan tingkah lakunya. Remaja pada masa ini adalah masa mencari identitas diri,
mencoba mencari idola tetapi yang paling bahaya adalah mengadopsi tingkah laku orang yang menjadi idolanya, apalagi hal-hal
yang negatif dari orang yang ditiru tersebut.
Sebuah masalah lagi adalah dalam pergaulan, kalau sampai
karena takut berbeda dan takut tidak diterima oleh kelompoknya, takut dianggap kuno atau kampungan kalau tidak sama-sama atau
satu suara dengan kelompoknya atau gengnya. Saya mempunyai daftar yang perlu kita perhatikan baik-baik, mengenai desakan atau
tekanan dari kelompok, yaitu :
1. Ajakan untuk mencoba obat-obat terlarang (NAPSA), baik morfin dan lain sebagainya.
2. Ajakan untuk mencoba buku-buku porno.
3. Ajakan menonton film atau VCD porno.
4. Ajakan untuk minum minuman beralkohol, menentang orang tua, mencoba rokok dan lain sebagainya.
Anak muda itu bisa melakukan karena desakan dan takut
dianggap kuno oleh teman-teman kelompok, akhirnya mencoba pornografi dan akhirnya kecanduan, ini bisa menjadi bumerang besar.
Yang paling berbahaya dari menonton video porno adalah “acting out the fantasies”, melakukan fantasi-fantasi yang
sebelumnya ada di alam bawah sadar kita. Walaupun hanya melihat sekilas saja tetapi itu disimpan dan diendapkan di “sub
conscious” atau di alam bawah sadar kita. Dan itu tinggal menunggu waktunya saja. Surat Yakobus mengatakan: “Dan
apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa.”
III. Ingin diakui sudah dewasa.
Ingin bebas dari aturan orang tua, malu tampil di muka
umum bersama orang tua. Yang menjadi problem adalah bangga karena bisa melawan aturan-aturan.
1. Kalau diberi tahu supaya tidak menonton yang tidak karuan maka menonton secara sembunyi-sembunyi bersama teman-temannya,
banyak yang digrebek saat menonton yang tidak karuan.
2. Tidak boleh pulang malam oleh orang tuanya, malah pulang pagi (termasuk melanggar aturan lalu lintas, sekolah dan
sebagainya).
IV. Menginginkan kebebasan.
Hubungan dengan orang tua bisa menjadi tegang karena
masalah ini. Ingin bebas membuat keputusan sendiri, ingin mengurus hidup sendiri padahal dalam bidang-bidang tertentu masih
sangat tergantung dengan orang lain, ini adalah kebebasan tanpa tanggung jawab, karena kalau ternyata dibebaskan malah tidak
bertanggung jawab. ?Seringkali berpacaran itu karena ingin kebebasan supaya bisa berduaan dengan lawan jenis dan teman-temannya
tetapi tidak mempunyai tanggung jawab, sehingga akhirnya kebablasan menjadi ‘pengantin remaja’ yang masih tergantung
dengan orang tuanya, meskipun sudah mempunyai anak.
V. Masalah kebingungan.
Dulu menelan mentah-mentah apa yang diajarkan oleh
orang tua. Tetapi sekarang mulai bertanya apa betul dan apa orangtua dapat dipercaya ? Saya mempunyai pengalaman seperti itu.
Saya lahir bukan dari latar belakang keluarga Kristen, Saya bersyukur kalau saya boleh dipilih dan diselamatkan dari tengah-tengah
keluarga, yang kalau boleh saya katakan, menganut sesuatu yang membingungkan.
Dengan memulai pencarian akan keyakinan yang betul,
sampai boleh menemukan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat bagi kehidupan saya. .
VI. Masa mencari identitas diri.
Ada kebutuhan untuk mengenali diri, ‘Siapa saya ini?’, ‘Apa yang saya inginkan dalam hidup?’
dan ‘Mau jadi apa saya?’. Seringkali anak muda ini bingung karena dipengaruhi oleh teman-teman dan karena mereka
tidak pernah mencari identitas diri dengan baik. Karena mereka tidak pernah mau mengevaluasi apa kelebihan dan kekurangannya.
Kita perlu pertolongan Tuhan agar dapat mengevaluasi diri dan memantapkan cita-cita kita dan kita perlu berdoa dan bergumul
untuk itu agar Tuhan memimpin kita untuk kita dapat mencapai cita-cita kita. Dan Tuhan pasti menolong dengan luar biasa sekali.
Mencari identitas diri itu adalah sama seperti kita meyakini bahwa Yesus adalah betul-betul Anak Allah yang datang ke dalam
dunia.
Apakah saya menyukai gambaran teman-teman tentang diri
saya? Ini penting sekali dan kita harus hati-hati dengan apa yang kita ucapkan. Karena setiap perkataan yang keluar dari mulut
kita akan menghakimi kita kelak di kemudian hari. Efesus 5 mengatakan; ?“Jangan ada perkataan sembrono keluar dari mulutmu.”
Anak muda, jangan suka berolok-olok! Misalnya menyebut temannya ‘perek’, ‘anak haram’ dan lain sebagainya.
Karena kita adalah gambar, rupa dan citra Allah.
VII. Rasa ingin tahu yang besar. ?
Inilah yang disebut sebagai ”curiosity”
ini juga terkait dengan masalah seks.
Selalu ingin tahu segala hal dan selalu ingin mencoba
apa saja. Ini adalah sesuatu yang sebetulnya baik. Karena kalau kita ingin maju jelas sekali kita harus mempunyai “curiosity”
atau rasa ingin tahu yang besar. Tetapi ada bahayanya juga kalau sesuatu yang ingin kita ketahui itu jelas-jelas adalah dosa
yang bertentangan dengan kebenaran firman Allah dan yang melanggar kekudusan Allah. Jangan kita coba-coba dengan dosa, dengan
sesuatu yang najis dan yang tidak kudus. Kenapa tidak ingin tahu bagaimana bisa lebih mengasihi dan melayani Tuhan dalam kehidupan
kita ? Bagaimana mengarahkan ‘keingintahuan’ kita kepada hal-hal yang berkenan kepada Tuhan ? Itu adalah sesuatu
yang positif.
VIII. Rendah diri.
Ini adalah jurang masalah. Dunia seringkali mengindikasikan
kesempurnaan fisik, kepandaian, kekayaan sebagai sesuatu yang utama sehingga banyak yang merasa tidak berguna, karena fisik
tidak ideal, tidak kaya dan sebagainya, sehingga akhirnya gelisah sendiri. Kepada kaum muda, khususnya pemudi, agar jangan
terkecoh oleh Iblis mengenai hal-hal ini sehingga rendah diri. Seringkali dalam berpacaran, karena merasa diri tidak terlalu
cantik, tidak terlalu pandai dan latar belakang keluarga yang tidak terlalu kaya, sehingga keperawanannya pun diberikan agar
ia tidak merasa rendah diri. Ini bodoh, malah menjadi wanita murahan. Jangan rendah diri karena ukuran-ukuran dunia ini. Itu
harus disingkirkan jauh-jauh dari kamus orang Kristen. Yesaya 43 : 4 mengatakan: “Oleh karena engkau berharga di
mata-Ku dan mulia.” Kita adalah biji mata Allah. Apakah ada orang waras yang mau membutakan matanya sendiri? Pasti
tidak ada. Sebagai orang yang waras pasti kita akan menjaga dan melindungi mata kita dengan baik-baik. Apalagi dengan Allah.
Sebagai biji mata Allah berarti Tuhan itu begitu mengasihi, memelihara dan menjaga kita. Orang lain boleh menganggap kita
rendah tetapi bagi Allah tidak ada yang demikian. Sekalipun kita cacat, kita tetap berharga di mata Allah. Seperti tayangan
VCD dari Nick, seorang penderita cacat dari Australia, dia cacat dan tangannya tidak sempurna secara fisik tetapi dia mempunyai
kepandaian, dia seorang dosen dengan gelar S3, Ph,D. dan mempunyai penghasilan yang baik. Jika? ketidak sempurnaan kita tidak
bisa dibandingkan dengan Nick, kenapa kita harus ribut dengan hidung kita sehingga harus dioperasi ? Kenapa kia harus tidak
percaya diri? Tuhan memberikan semuanya baik dan Tuhan yang mengatur semuanya. Kita tidak mungkin pandai dalam semua bidang.
Coba kita evaluasi diri kita di mana sebetulnya kita pandai. Kita berharga di mata Tuhan. Yohanes 3 : 16 mengatakan: “Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Kita mengaminkan hal itu. Rendah diri ini membawa kehancuran
karena membuat kita kompensasinya bukan dengan hal yang positif. Sebagai anak muda ?kuncinya hanya tiga dan mereka seringkali
dihinggapi penyakit 3D: Diakui, Diterima, Dikasihi. Dan kalau mereka tidak mendapatkan 3D tersebut maka mereka mencoba cara-cara
yang “nyrempet-nyrempet”, termasuk masalah seks, masalah pornografi, dan lain-lain. Dalam buku ‘Godaan Kaum
Pria’ diceritakan tentang hamba Tuhan yang sudah melayani kaum muda tetapi masih terikat karena dia memiliki koleksi
majalah Playboy,? sampai akhirnya Tuhan bicara keras sekali kepadanya dan kalau dia mau melayani dengan berkemenangan dan
diberkati Tuhan luar biasa maka dia harus meninggalkan semua itu. Kita harus hati-hati dengan sesuatu yang negatif yang kita
genggam dan pegang erat-erat dalam kehidupan kita, itu akan menjadi masalah dalam hidup kita. Roh Kudus bicara terus dalam?
kehidupannya sampai akhirnya dia katakan, ‘Tuhan, bukan kehendakku tetapi kehendakMu yang jadi.’. Seringkali kalau
dalam masalah dosa kita terbalik, kita katakan, ‘Tuhan, bukan kehendakMu tetapi kehendakku yang jadi.’. Pornografi
itu menjadi masalah bukan hanya bagi anak muda tetapi Hamba Tuhan dan bahkan majelis pun bisa jatuh dalam soal seks pranikah,
kehamilan.
Seks pranikah itu bukan hanya bisa menyebabkan kehamilan
yang lalu digugurkan ( aborsi ), tetapi juga bisa menyebabkan penyakit kelamin. Aborsi itu berbahaya.
Oleh karena itu kalau tidak mau melakukan dosa yang
kedua (aborsi) jangan lakukan dosa yang pertama yaitu seks pranikah. Itu semua ada kaitannya dengan pornografi. Mulai dari
pendarahan sampai perlu diberi transfusi darah karena bisa kekurangan darah. Kalau sampai berlubang perlu di laparatomi atau
operasi, bahkan sampai kandungannya harus diangkat. Karena itu banyak anak remaja dan kaum muda yang menyesal karena seks
bebas hidupnya hancur dan dia tidak bisa mempunyai keturunan. Seks bebas yang dilakukan bisa menyebabkan infeksi, yang bisa
menyeluruh dan menyebar sampai ke ginjal, liver, paru-paru, bahkan sampai ke darah dan bisa mati.
Standar Moral Dunia Mengenai Seks.
“Kalau terasa nikmat maka lakukanlah seks itu,
orang lain melakukannya mengapa saya tidak?” Larangan-larangan moral, termasuk larangan agama, itu hanya bersifat mengganggu.
Data yang saya punya ternyata masih relevan, jika dibandingkan dengan data yang diterbitkan oleh Kesehatan Reproduksi UNAIR
hari Selasa tanggal 14 Febuari 2006 , di mana 57 % siswi SMU tidak perawan dan 79% mahasisiwi tidak perawan. ??Data UNAIR
: remaja yang melakukan hubungan seks pertama kali berkisar antara usia tiga belas sampai enam belas tahun. 53% remaja menganggap
abortus sebagai jawaban dari kehamilan yang tidak diinginkan. Dalam angket seks tahun 1985 di kabupaten Jawa Tengah, dibuktikan
kalau masalah seks bukan hanya masalah yang berlaku di kota besar seperti Jakarta, Medan, Bandung dan lainnya. Angket tersebut
membuktikan 58% mendapat pendidikan seks dari media massa. Mungkin sekarang presentasenya bisa meningkat menjadi 85%, karena
hobinya menonton acara-acara televisi yang mengungkap masalah-masalah seks, mengekspos hubungan pria- wanita, sensualitas
wanita dan seputar hal-hal itu. Sedang dari guru hanya 18% dan tidak pernah meningkat menjadi 81%, dari orang tua Cuma 0,4%.
Ini mungkin bisa menjadi PR bagi orang tua untuk bagaimana caranya bisa memberikan pendidikan seks yang benar. Dari teman-teman
15% dan sekarang ini bisa jadi meningkat menjadi 51%. Dari ahli, hanya 4% dan tidak pernah menjadi 40%. Lalu mereka yang berciuman
28%, saling raba 10%, membuka 3% dan senggama 1,5%. Data dari Kesehatan reproduksi UNAIR melalui survey yang dilakukan di
lima perguruan tinggi di Surabaya ternyata angkanya tidak jauh berbeda. Data dari majalah GATRA sekitar tahun 2002-2003 ternyata
juga tidak banyak berbeda. Membaca buku prono 43% dan tidak pernah menjadi 3,4%. Lalu mereka yang melakukan masturbasi 23%.
Kelemahan Pria dan Wanita.
Mengenai kelemahan atau titik rawan :
1. Pria kelemahannya adalah pada penglihatannya.
Dari segi biologis pria,
bagian mata itu berhubungan erat-erat dengan organ-organ kelamin. Oleh karena itu para wanita harus berhati-hati dengan cara
berpakaiannya. Firman Tuhan juga mengatakan wanita itu harus berpakaian sopan, tertib dan teratur.
2. Wanita kelemahannya adalah pada sentuhan dan suara atau pendengaran, apalagi kalau wanita itu sudah mendengar rayuan
pulau kelapa dari pacarnya.
Standar Moral Seks dari Allah.
Seks adalah hak istimewa dari pernikahan. Kalau seks
itu dinikmati dalam pernikahan maka itu wajar dan indah. Seks yang kudus itu adalah di dalam pernikahan. Istilah ‘menjadi
satu daging’ hanya dipakai dalam konteks hubungan suami istri. Seks itu kudus dan sah hanya dalam hubungan suami istri
! Seks dalam pernikahan itu sama seperti lemper atau roti daging. Dalam konsep orang yang mendesain lemper atau roti daging
itu memikirkan bagaimana roti dan daging atau ketan dan daging dari lemper itu bisa dinikmati dalam satu kesatuan. Seks dan
pernikahan itu satu kesatuan , tidak boleh dipisahkan.
Mencegah Kejatuhan Dalam Soal Seks.
Agar tidak jatuh dalam dosa seks yang tidak beres sebelum
menikah itu adalah dengan:
1. Menjadi kesaksian, baik bagi yang Kristen maupun bagi yang bukan Kristen. Sebagai contoh, peraturan di tempat kos
untuk tidak boleh masuk di kamar lawan jenis, tidak boleh bertamu lebih dari jam sepuluh malam. Dan kalau kesaksian dari segi
yang di luar ke Kristenan kita langgar maka pasti ada yang tidak benar apalagi kalau dalam konteks ke Kristenan.
2. Menghindari tempat berbahaya, misalnya, pergi ke rumah pacarnya tetapi semua orang lain di rumah itu pergi, maka
tempat tidak berbahaya pun bisa menjadi tempat berbahaya.
3. Memiliki persekutuan bersama, walaupun hanya berdua saja dan tidak ada siapa-siapa tetapi bagi anak-anak Tuhan, di
tengah-tengah mereka ada Tuhan.
4. Memiliki batasan pribadi dalam berpacaran. Seringkali kita tidak mau jujur mengenai batasan ini. Awalnya mereka melihat
tayangan yang ?tidak baik dan akhirnya mendorong mereka melakukan hal-hal yang tidak benar.
SESI TANYA JAWAB??????????????????????????? ???????????????????????????????????????
Tanya: apakah berciuman itu dihalalkan atau diharamkan ?
Jawab: Hal ini sebenarnya masuk dalam poin keempat yaitu jujur mengenai batasan diri pribadi. Bagi orang yang masih lugu
atau polos hanya bergandengan tangan saja akan jadi masalah. Dari segi medis dapat dipertanggung jawabkan atau tidak. Sebenarnya
jujur, bagian dari hidung ke bawah itu adalah masuk dalam bagian pernikahan karena itu masuk dalam bagian “foreplay”.
Kalau mau mencium maka ciumlah di kening saja.
Tanya: Tadi sudah dijelaskan mengenai seks bebas, maka tolong dijelaskan juga mengenai
“petting” dan dampaknya, mengingat hal tersebut dapat memberikan dampak yang buruk ?
Jawab: “Petting” diambil dari kata “pet” yang artinya binatang
kesayangan. Kalau seseorang itu begitu sayang dengan binatangnya maka binatangnya itu akan dibelai, dicium bahkan kadang sampai
berguling-guling bersama. Hal itu tidak menjadi masalah karena manusia dan binatang jelas berbeda. Tetapi yang menjadi masalah
adalah kalau dilakukan dengan manusia yang berlawanan jenis. “petting” ini adalah merupakan bagian dari “foreplay”
atau pemanasan. Oleh karena itu “petting” itu adalah hal yang tidak boleh dilakukan dalam berpacaran. Mungkin
kadang karena gemas dengan pasangannya lalu mencium leher pasangannya. Itu harus hati-hati dan ingat hukum tubuh ini. Kalau
laki-laki dipancing maka akan membangkitkan organ-organ kelaminnya. Jangan melakukan hal-hal yang tidak patut dilakukan sebelum
masuk dalam nikah, terutama untuk pasangan yang suka memojok berdua. Pertanyaannya, terutama untuk pihak laki-laki, kalau
wanita yang diperlakukan seperti itu adalah kakak perempuan atau adik perempuan kita kira-kira bagaimana reaksi kita? Ada
dua orang anak Tuhan yang sama-sama aktif di dalam pelayanan kampus, mereka mulai mencoba ‘petting’ dan setelah
merasa hal itu enak akhirnya keterusan. Dan mereka mencari kesempatan untuk melakukannya.Ternyata kemudian mereka sadar kalau
mereka semakin dalam terjebak dalam hal itu, karena mereka sudah mempunyai kedewasaan rohani. Akhirnya mereka memutuskan untuk
berdoa dan berpuasa dan untuk sementara waktu mereka tidak bertemu. Akhirnya mereka mendapatkan ayat firman Tuhan : “
Jangan memberikan kesempatan kepada iblis !” Karena begitu satu kali diberi kesempatan maka kita akan terjerat dan masuk
dalam dosa itu.
Tanya: Apakah masturbasi dan onani berdosa, dan apakah dampaknya? Bagaimana kalau sudah
terlanjur ?
Jawab: Rendah diri adalah salah satu hal yang menyebabkan orang melakukan masturbasi,
ini dosa karena banyak orang mengatakan ini adalah “bad habbit”. Mulai dari hal yang paling “basic”
ini sebenarnya bisa menyebabkan kerusakan secara fisik. Karena tidak ada orang yang melakukan masturbasi sambil santai-santai,
pasti orang itu ingin melakukannya dngan cepat-cepat. Dan bahkan dari survey-survey yang dilakukan diketahui kalau masturbasi
itu dilakukan dengan menggunakan benda-benda berbahaya.
1. Masturbasi itu bisa menyebabkan luka dan sampai infeksi yang serius.
2. Yang lebih berat lagi, bisa menyebabkan “sexual anaesthesia”. Ini
lebih berat dari perasaan bersalah. “Sexual anaesthesia” adalah terbius secara seksual dan akhirnya kalau masuk
dalam pernikahan mereka tidak bisa mengalami kepuasan seks kalau tidak melakukan masturbasi. Yang sudah terikat akan sampai
demikian.
3. Dari segi rohani. Setiap kali melakukan masturbasi orientasinya pasti lawan
jenis dan hubungan seksual. Saya tidak setuju dengan beberapa orang yang menafsirkan Matius lima di mana dikatakan: “Setiap
orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.” Karena seringkali
ada banyak orang yang membuat klasifikasi yang tidak jelas. Mereka mengatakan kalau membayangkan wanita tetapi tidak “full
body”, “full face” maka tidak berdosa. Tetapi kalau obyeknya jelas orang tertentu maka baru berdosa. Siapa
yang membuat klasifikasi demikian dalam soal dosa ? Seringkali orang yang melakukan masturbasi memikirkan hal-hal yang demikian.
Tuhan tidak menciptakan masturbasi, atau ‘solo seks’ atau ‘seks swalayan’. Tuhan mendesain seks dengan
lawan jenis dalam ikatan pernikahan. Jadi masturbasi itu melanggar apa yang dikehendaki oleh Tuhan.
Tanya: kita bertumbuh dengan disertai pertumbuhan seks dan moral. Lalu bagaimana
cara mengendalikan keinginan seks mengingat kita belum menikah ?
Jawab:
1. Kita harus mengingat bahwa seks adalah anugerah Tuhan dalam kehidupan kita.
Kita jangan melihat seks sebagai suatu yang kotor, jijik, haram dan harus dibuang dari kamus orang Kristen. Itu adalah salah.
Seks dalam suatu wadah pernikahan adalah suatu energi.
2. Bagaimana mengendalikan seks dengan baik? ?Kita harus membuang jauh-jauh segala
sesuatu yang dapat memicu munculnya nafsu birahi dalam kehidupan kita.
?
2 Timotius 3
mengatakan : “ Jauhilah nafsu orang muda.” Kalau kita diperhadapkan dengan hal-hal semacam itu dan kita
tidak kuat maka kita harus lari / menghindari hal tersebut. Kalau ada teman yang menawarkan VCD porno kita lari menjauh. Dan
yang terpenting, seperti dikatakan dalam Mazmur119 : 9 :“Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih?
Dengan menjaganya sesuai dengan firmanMu.” ?Mazmur 119 : 11 mengatakan:” Dalam hatiku aku menyimpan janjiMu,
supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.” Ini berarti kita endapkan firman Tuhan. “Meditate the word of
God”. Renungkanlah firman Tuhan siang dan malam, dan kita lakukan. Kalau kita mengendapkan firman Tuhan kita semakin
kuat dalam kehidupan. Kita bukan NATO ( No Action Talk Only), hanya bicara tetapi tidak ada tindakan nyata. Efesus 5 mengatakan
bahwa kita sudah mati terhadap kehidupan lama kita. Melihat ikan di sungai, ikan yang bagaimana yang mengikuti arus sungai?
Tentu ikan yang mati. Kalau ikan itu hidup tentu ia bisa melawan arus sungai itu. Sekarang pertanyaannya adalah apakah kita
ikan yang hidup atau mati? Kita adalah ikan yang hidup yang dimerdekakan oleh Kristus. Kalau Anak Manusia datang untuk memerdekakan
maka kamu benar-benar merdeka ( Yoh 8 ; 36 ). 2 Korintus 5 : 17a mengatakan: “Jadi siapa yang ada dalam Kristus,
ia adalah ciptaan baru.” Ini berarti kalau kita sudah dimerdekakan maka kita adalah ikan yang hidup yang bisa menentang
arus dunia ini. Kita berbeda dengan dunia.
Tanya: Bila sudah melakukan seks pranikah apakah masih bisa diampuni dan bagaimana
memulihkan rohani itu ?
Jawab: Tidak ada dosa dalam dunia ini yang tidak bisa diampuni oleh Tuhan, kecuali
dosa mendukakan Roh Kudus dan menolak Yesus. Tetapi yang menjadi masalah kita seringkali membuat klasifikasi, kalau dosa seks
itu seolah-olah dosa yang paling berat dan bahkan mengalahkan dosa korupsi sampai miliyaran rupiah. Padahal firman Tuhan dalam
satu Yohanes 1 : 9a mengatakan: “Jika kita mengaku dosa kita maka Ia adalah setia dan adil.” Itu berarti
dosa seksual sekalipun dapat diampuni, pasti ada trauma. Karena itu jangan jatuh dalam dosa seks karena akibatnya bisa sangat
berat sekali. Hubungan seks sebelum menikah itu ada konsekuensi yang harus ditanggung, seperti hamil, penyakit kelamin. Dan
jangan melakukan dosa yang kedua dengan menggugurkannya. Bahkan ada beberapa konselor yang berbicara keras sekali, kalau sudah
melakukan hubungan seks sebelum menikah maka gereja akan melakukan dosa yang kedua dengan memberkati pasangan tersebut.
Tanya: Apakah masturbasi hanya untuk pria, bagaimana kalau wanita yang melakukannya
hanya dengan berimajinasi saja? Apakah itu termasuk berzinah ?
Jawab: Apapun bentuk pemikiran kita, termasuk imajinasi sekalipun, bisa menjadi masalah
saat nanti masuk dalam nikah dan berhubungan dengan suami atau istri. Karena yang dibayangkan saat melakukan hubungan suami
istri itu bukan suaminya atau istrinya tetapi orang lain. Tentunya itu akan sangat menyakiti suaminya atau istrinya. Dan itu
adalah perzinahan secara rohani.
Tanya: Umur berapa pendidikan seks itu harus diberikan untuk seorang anak ?
Jawab: ”Sex education” itu diberikan kepada seorang anak sejak masih kecil.
Tentunya diberikan berdasarkan tingkat pemahaman anak itu. Misalnya dalam menyebut nama alat kelamin. Jangan menyebut ‘burung’
untuk menyebut alat kelamin pria, tetapi penis. Karena kalau dia nanti melihat burung sungguhan, dia tidak bingung, dan menyebut
‘vagina’ untuk alat kelamin wanita. Jangan sampai kita merasa risih, karena nama internasionalnya memang seperti
itu. Ini perlu diperhatikan dengan baik. Anak kecil sering bertanya dia berasal dari mana ? Dan apa fungsi payudara ? Jangan
menganggap itu porno karena anak kecil itu tidak mempunyai pikiran yang aneh-aneh. Kita jawab saja payudara itu tempat untuk
memberi makan. Itu sebabnya Tuhan Yesus katakan jadilah seperti anak-anak (childlike).
Tanya: Penggunaan alat kontrasepsi spiral apakah termasuk aborsi ?
Jawab: Berdasarkan penelitian dengan teman-teman Universitas Kedokteran UNAIR, dalam
teori hipotesis yang dipakai ternyata spiral ini bisa mengguncang tempat konsepsi atau pembuahan karena spiral itu ditanam
di dinding rahim. Peredaran darah dan suplai makanannya diganggu sehingga waktu dipertemukan buah kehamilan itu bisa digugurkan.
Memang ada hasil dari hipotesis bahwa spiral itu menghambat bertemunya sel benih laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu
melalui hasil hipotesis berarti spiral itu termasuk dalam klasifikasi aborsi. Waktu dulu pertama kali KB diperkenalkan, ada
seorang wanita yang memasang spiral dan setelah beberapa lama ternyata dia ingin mempunyai anak dan dia pergi ke suatu institusi
kesehatan untuk melepas spiralnya. Dan beberapa saat kemudian dia hamil. Saat usia kehamilannya mencapai lima bulan dia merasakan
perutnya mulas. Akhirnya dia pergi ke rumah sakit dan dokter mengatakan dia mau melahirkan. Itu berarti kelahiran prematur.
Dan waktu bayi itu keluar ternyata meninggal dan di kepala bayi itu ditemukan spiral yang katanya sudah dilepaskan. Jadi itu
adalah bukti bahwa sampai usia lima bulan pun spiral itu bisa membunuh.??????????????
Amin.