Kita Memiliki Satu Tuhan
Satu Iman Satu Babtisan
Sabtu, 18 Maret
2006
Oleh : Subur
Hariyono
Ini pertama kali saya berdiri untuk menyampaikan firman
di tempat ini. Dalam hati saya merasakan getaran karena saudara yang hadir di tempat ini notabene digembalakan di tempat ini
dan menerima firman yang sama dengan yang saya terima. Dan kalau saya menyampaikan firman saat ini saya berpikir mungkin firmannya
sama dengan apa yang sudah kita dengar. Tetapi kita sama-sama belajar dari Tuhan. Tadi waktu doa pembukaan saya bisa merasakan
bahwa ini yang menjadi kehendak Tuhan. Kita bertemu disini bukan untuk melihat sesama saudara atau melihat gedung gereja tetapi
kita bertemu disini untuk beribadah kepada Tuhan. Kita bertemu disini untuk memandang Tuhan. Kita bertemu disini melihat karya
Allah. Saya teringat akan Yohanes Pembaptis setelah membaptis Tuhan Yesus dia berkata kepada murid-muridnya: anak domba Allah
yang akan menebus dosa manusia. Yohanes Pembaptis diutus mendahului Tuhan tetapi dia berkata: Lihat, anak domba Allah. Dia
melihat pribadi Yesus. Dia thau bahwa dia bukan Mesias. Tetapi dia melihat Yesus anak domba allah yang akan menebus dosa manusia.kita
datang pada ibadah untuk melihat Yesus Anak Domba Allah yang adalah Tuhan kita. Kita belajar kepada Tuhan. Kita belajar mengerti
firman Allah.
Efesus 4: 5
satu Tuhan, satu iman, satu baptisan
Biarlah saat kita ibadah kita mengarahkan segenap pikiran,
perasaan dan segenap hidup kita kepada Tuhan. Kemarin dalam “bible study” dikatakan bahwa cawan itu tidak boleh
dipersembahkan kepada Tuhan dan kepada dewa-dewa atau roh-roh. Cawan yang dalam peti perjanjian itu untuk dipersembahkan kepada
Tuhan. Saat kita ibadah mari kita mengarahkan segenap pikiran dan perasaan kita kepada Tuhan. Saudara pasti mengatakan kalau
saudara tahu satu Tuhan pasti Tuhan Yesus Kristus. Dan Yoahanes Pembaptis ini juga mengatakan: lihat, anak domba Allah yang
akan menebus dosa manusia, dosa segenap dunia. Disini ayat firman Allah katakan satu Tuhan. Saat kita beribadah seperti ini
kita juga harus mengarahkan kehidupan kita kepada satu Tuhan. Dalam injil Matius juga dikatakan bahwa seseorang tidak dapat
mengabdi kepada dua tuan. Kalau dia mengabdi kepada dua tuan maka dia akan membenci yang satu dan mengasihi yang lain. Kamu
tidak bisa mengasihi Allah dan mengasihi mammon. Hidup ini harus ada prioritas, ada A atau B atau C atau D. Tidak bisa A,
B, C dan D itu kita selesaikan dalam waktu bersamaan.
Mungkin saudara katakan saudara butuh masa depan, saudara
butuh diberkati. Kalau bicara mengenai berkat maka saya katakan kalau saya orang yang diberkati. Orang tua saya dulu mengatakan
kepada saya kalau mereka hanya bisa menyekolahkan saya sampai bangku SMP. Kenyataannya memang betul demikian. Tetapi saat
saya lulus SMP saya ditangkap Tuhan dan saya menjadi orang Kristen. Saat itu saya mengenal Yesus. Saat saya datang kepada
Tuhan yang saya tahu hanya kotak persepuluhan. Waktu itu saya tidak mengerti tetapi saat saya duduk pendetanya menyampaikan
mengenai persepuluhan. Untuk membiayai sekolah saya harus menjadi loper koran dengan gaji dua ribu rupiah setiap bulan. SPP
saya saat itu dua ribu rupiah. Waktu pendetanya bicara soal persepuluhan maka saya masukkan persepuluhan dua ratus rupiah.
Untuk membayar sekolah kurang dua ratus rupiah. Lalu mana mungkin saya bisa membayar sekolah. Orang tua saya mengatakan hanya
bisa menyekolahkan saya sampai SMP. Tetapi sekarang saya sarjana. Puji Tuhan! Kalau saya boleh bersaksi ini luar biasa dan
tidak masuk akal. Dan akhirnya saya mendapat biaya sekolah dari salah satu bank swasta sampai saya lulus. Saya tidak berbicara
tentang persepuluhan tetapi tentang satu Tuhan.
Saat kita beribadah kepada Tuhan kita berkonsentrasi.
Kita arahkan pikiran kita untuk memandang Tuhan. Kita mengarahkan segenap hidup kita pada satu Tuhan. Yang kita sembah siang
dan malam adalah Tuhan Yesus Kristus. Dia adalah hidup kita. Hidup kita adalah untuk Dia, untuk satu Tuhan.Dalam alkitab ada
banyak tokoh disini saya bicara tiga pribadi yang bertemu Tuhan yang pertama Musa Bangsa Israel adalah
bangsa ketebusan Tuhan. Saat Musa dipakai oleh Tuhan untuk memimpin bangsa Israel, Musa bertanya: ‘Siapa Engkau, Tuhan?
Karena nanti umatMu akan bertanya siapakah Engkau Tuhan.’ Musa bertanya siapa Tuhan. Kita juga harus mengerahkan pikiran
kita kepada siapa Tuhan kita. Dan Tuhan mengatakan: ‘Akulah Tuhan’. Dan Tuhan juga berpesan kepada bangsa Israel
melalui musa: ‘jika engkau sampai di tanah perjanjian ingatlah bahwa Akulah Tuhan Allahmu yang memimpin engkau keluar
dari Mesir, yang membuat semua perjalananmu berhasil.’ Kita mungkin masih kecil atau remaja dan kita butuh masa depan,
butuh perjalanan hidup dan jaminan. Jaminannya hanya ada satu, Tuhan kita. Tetapi kalau kita berhasil kita harus tetap ingat
satu Tuhan kita yaitu Yesus Kristus.
Saudara sekalian, Musa dipakai oleh Tuhan dan dia diizinkan
untuk memandang pribadi Allah dari belakang. Ini adalah suatu nubuatan. Kenapa hanya dari belakang? Itu berarti pada Musa
ada hikmat Allah yang luar biasa. Musa bisa menuliskan lima kitab dalam perjanjian lama, Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan
dan Ulangan. Dari kita memandang Tuhan ada suatu reaksi yang kuat bahwa kita ini memiliki hikmat Allah yang luar biasa. Lagu
Pentakosta lama menyatakan: Pandanglah pada Yesus. oh Pandang wajah mulia. Kemuliaan dunia jadi suram oleh sinar kemuliaanNya.
Mari kita mengarahkan pandangan kita kepada Yesus. Musa hanya diizinkan memandang pribadi Tuhan dari belakang dengan hikmat
Allah.Juga ada hikmat dunia seperti apakah hikmat manusia sekarang? Musa bisa melihat keadaan bumi pertama yang belum berbentuk,
kacau balau. Bagi saudara yang mahasiswa tentu tahu tentang teori kejadian alam semesta. Tetapi Musa tidak perlu teori sebab
dia memandang pribadi Allah dan dia bisa memandang kejadian masa lampau.
Tetapi lain dengan Yohanes murid
Tuhan memandang pribadi Allah muka dengan muka maka dia bisa menulis lima kitab dalam perjanjian baru: injil Yohanes, surat
satu sampai tiga Yohanes dan surat Wahyu. Dia bisa memandang Allah dan saat dia memandang Allah dia bisa memandang pribadi
Allah yang sebenarnya. Mata siapa yang sanggup untuk memandang Allah? Beberapa minggu yang lalu bapak Lianto menyampaikan
firman Tuhan tentang bagaimana Saulus, sebelum menjadi Paulus, saat dia menuju ke Yerusalem dengan surat kuasa untuk membunuh
umat Tuhan. Tetapi saat di tengah jalan dia bertemu dengan Yesus. Dia langsung rebah ke tanah. Mata siapa yang sanggup memandang
Tuhan? Saya pun juga tidak sanggup memandang Allah. Tetapi kita semua datang kepada Tuhan dan kita memandang pribadi Allah
hanya dalam firman Allah. Dalam Yohanes dikatakan, firmanMu adalah kebenaran. Kebenaran akan memerdekakan kita. Kebenaran
dari Allah sanggup memerdekakan kita dan membuat kita dilepaskan dari segala dosa kalau kita memandang pribadi Allah dalam
firman Tuhan.
Saya pernah berbincang – bincang dengan Bpk gembala
kita, dan Beliau pernah katakan kalau firman Tuhan ini bukan kebenaran maka percuma kami sebagai hamba Tuhan susah-susah menyampaikan
firman Tuhan. Kalau firman ini bukan kebenaran maka akan sia-sia. Demikian juga saya, percuma saya “ngotot” berdiri
di hadapan saudara kalau firman ini bukan suatu kebenaran. Allah mengatakan: ‘firmanKu adalah kebenaran. Kebenaran ini
akan memerdekakan kita. Kita memandang pribadi Allah, satu Tuhan. Kita memandang karyaNya dalam hidup kita. Kita memandang
pribadi Allah. Saat kita memandang pribadi Allah kita akan banyak memperoleh suatu kebenaran, kita akan banyak memperoleh
pengetahuan, hikmat dan kekayaan yang luar biasa yang dunia tidak pernah mengerti. Kita akan mengerti ini karena memandang
pribadi Allah, satu Tuhan yaitu Tuhan Yesus Kristus.
1 Korintus 8: 6
namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita
hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.
Satu Tuhan saja yaitu Tuhan Yesus Kristus yang olehNya
segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup. Kita hidup karena Tuhan. Yohanes jadi hidup, matanya terbuka
memandang kebenaran. Kita bisa memandang kebenaran kalau kita bisa memandang pribadi Allah dalam firman Tuhan. Mata kita akan
sanggup memandang keajaiban-keajaiban yang Allah kerjakan kalau kita percaya pada firman Allah. Selanjutnya adalah Rasul
Paulus Saat memandang Allah Paulus yang dulunya Saulus diubahkan. Dia harus menanggung resiko menjadi buta dan
dia berpuasa selama tiga hari. Tetapi kemudian dia dicelikkan matanya setelah dia mengenal pribadi Allah, setelah dia ditebus
oleh Allah, setelah dia dibaptis oleh kuasa Allah karena dia percaya, karena memandang Allah dan dia mengerti firman Allah.
Kalau saudara perhatikan, banyak suratan-suratan yang ditulis oeh rasul Paulus. Dia mampu menulis surat kepada jemaat Galatia,
jemaat Efesus dan lain sebagainya. Itu adalah kemampuan yang luar biasa.
Saudara sekalian, kalau saudara mau datang kepada Tuhan
dan memandang pribadi Allah, maka siapapun bisa dipakai Allah untuk menyampaikan firman Allah di tempat ini. Allah bisa memakai
kehidupan saudara atau siapapun untuk memandang Allah selama firman Allah disampaikan. Maka kebenaran Allah yang disampaikan
tidak pernah menyesatkan. Bahkan Roh Kudus juga mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Tetapi kalau roh itu tidak pernah
percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah maka itu adalah roh penyesat bukan Roh Kudus yang dari Allah Bapa Itu kata firman
Allah. Kita bisa mengetahui semuanya dari firman Tuhan.
Saudara sekalian, bagaimana dengan keadaan kita? Bagaimana
dengan kehidupan kita kalau kita ingin memandang Allah? Kita bisa mengerti kehendak Allah. Banyak hal yang bisa kita ketahui
merupakan suatu hikmat dan kekayaan Allah yang luar biasa. Kita bisa tahu keadaan kita, masa depan kita, bahkan kita bisa
mengampuni orang. Allah katakan sendiri kepada kita saat kita menghadap Allah apa yang menjadi maunya Tuhan. Kita harus berdamai
dulu dengan sesama. Bagaimana kita bisa berdoa dan menyembah tetapi kita tidak berdamai dulu dengan sesama? Firman Allah katakan
tidak bisa kita mengabdi kepada dua tuan. Sementara saudara beribadah di tempat ini dan mendengar firman Tuhan mungkin pikiran
saudara di luar. Atau saat saudara berdoa, berseru dan menyembah kepada Tuhan tentang masa depan tetapi saudara tidak percaya
kepada Tuhan. Saudara tidak percaya kepada karya Tuhan. Lalu bagaimana itu bisa terjadi dalam kehidupan saudara? Bagaimana
bisa keselamatan itu saudara terima? Saudara, mari kita terima pengertian. Kuasa firman Allah ini luar biasa. Saya katakan:
‘Tuhan, apa yang harus saya sampaikan kepada saudara di tempat ini?’ Tetapi tadi saat tadi pemimpin pujian berdoa
saya menerima firman ini. Kalau kita bisa mengarahkan kehidupan kita kepada Tuhan maka kita bisa memandang karya Allah luar
biasa dan merupakan suatu keajaiban. Dan bukan kekuatiran, saudara ingat.
Surat satu Petrus katakan: serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya dan Dia akan mempedulikan kamu. Dia mempedulikan
kehidupan kita. Keadaan sekarang siapa yang tidak susah. Sebagai seorang pengusaha jujur saya katakan kalau keadaan saya susah.
Saya bersaksi kepada teman-teman di tim PK kalau saya kena makan orang dan tidak tanggung-tanggung itu cukup mahal buat saya,
tiga ratus juta rupiah. Dan sampai sekarang orang itu tidak ketemu. Saya berdoa kepada Tuhan agar mengampuni orang yang sudah
menyusahkan saya. Saya bekerja meniti karir untuk anak-anak saya. Tetapi kalau kena makan orang tiga ratus juta rupiah jujur
saya menjadi bingung dan kelabakan. Tetapi saat seperti ini Tuhan ajarkan untuk kita memandang satu Tuhan. Kita belajar dan
firman ini juga untuk saudara. Kita harus memandang Allah. Kalau kita bisa memandang Tuhan kita yang satu maka kita bisa mengampuni
orang yang bersalah kepada kita. Kita akan melupakan kesalahan yang orang lain lakukan kepada kita. Waktu Yesus disalib, Dia
katakan: ‘Ya, Bapa, ampuni mereka’. Kita harus mengampuni. Ini suatu perkara yang besar. Saya masih belajar untuk
ini. Kalau saya ingat firman ini saya merasa ini suatu yang luar bisa. Saya katakan, ‘Tuhan, ampuni, saya tidak mampu’saat
Saulus memandang Allah maka ia langsung buta karena mata ini tidak sanggup memandang kemuliaan Tuhan. Saat kita berdoa jangan
ada kebencian, jangan ada suatu keadaan yang menghalangi kita menyembah Tuhan.
Saat kita berdoa untuk keselamatan masa depan kita
jangan sekali-kali kita seperti Saulus yang membawa surat kuasa untuk membunuh umat Tuhan. Jangan ada niat untuk membunuh
sesama selama kita berdoa dan berseru kepada Tuhan. Ini suatu yang luar bisa. Saya katakan, ‘Tuhan, kalau saya berdoa
saya harus mengampuni orang yang bersalah’. Saulus tiga hari berpuasa. Allah itu sangat serius dengan bagaimana dia
mengerjakan seseorang. Saat Paulus berdamai dengan Allah maka dia mampu menulis surat kepadea jemaat-jemaat, dia mampu menasehati
oran muda, dia mampu menasehati suami istri, dia mampu menasehati orang yang mau hidup menikah, mampu menasehati orang-orang
ketebusan Tuhan untuk bagaimana menikmati kekayaan dan kehormatan yang Tuhan percayakan kepada kita sebagai umat ketebusan
Tuhan. Itu luar biasa. Bagaimana keadaan saudara sekalian? Apakah kita mau memandang Tuhan? Apakah kita tetap rajin kepada
Tuhan? Waktu dulu saya masih muda saya pernah katakan kepada seorang teman saya, ‘kamu kok selalu terlambat datang kebaktian
Kaum Muda? Kok selalu datang hanya untuk latihan kaum muda’. Jawabnya: ‘dalam ruangan suci tabernakel kan hanya
ada tiga alat yang menunjuk pada tiga kebaktian. Kebaktian kaum muda itu hanya pelengkap’. Mungkin itu hanya suatu lelucon.
Tetapi Allah itu adalah Allah yang serius.
Lukas 8: 18
Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena
siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia
anggap ada padanya."
Saudara sekalian, kita harus hati-hati terhadap perkataan
kita. Kita harus hati-hati terhadap mulut kita. Kita tidak boleh “sembrono”. Injil Matius menyatakan: hendaklah
kamu sempurna seperti BapaMu sempurna. Siapa yang sanggup? Saya juga tidak sanggup sempurna. Tetapi darah ketebusan Allah
itu luar biasa. Asal kita mau memperhatikan suara Allah. Kita belajar kepada Tuhan. Tuhan Yesus katakan: ‘marilah datang
kepadaKu hai kamu yang letih lesu dan berbeban berat. Aku memberikan sentosa kepadamu.’ Kita belajar kepada Allah. Saudara
sekalian, kita belajar mengerti kehendak Allah. Kita belajar mengerti apa mau Allah. Kita belajar mengerti apa yang menjadi
kehendak Tuhan. Barometer kehidupan seseorang itu bukan suatu kesuksesan atau banyaknya jabatan. Itu bukan ukurannya. Saudara
tentu pernah membaca alkitab tentang kotbah Tuhan Yesus di bukit: berbahagialah orang yang rendah hatinya karena namanya akan
ditulis di kitab kehidupan. Itu adalah pekerjaan yang rohani, suatu kepercayaan Tuhan. Sedangkan yang jasmani itu adalah suatu
kelengkapan bahwa Allah adalah Allah yang tidak pernah berdusta. Hal-hal itu tidak ada yang sulit bagi Allah. Tidak sulit
bagi Allah untuk memberkati kita. Masa depan kita ada di tangan Tuhan.
Firman Allah katakan kalau dulu Tuhan bisa memberkati
kita maka hari ini Tuhan juga bisa memberkati kita. Saudara baca hal itu dalam surat Ibrani. Tuhan Yesus kuasaNya tetap sama,
dulu, sekarang dan sampai selamanya. Dulu Tuhan Yesus bisa memberkati kita maka sekarang Dia juga bisa memberkati kita. Masa
yang akan datang Dia juga bisa memberkati kita. Kalau dulu Dia bisa menyelamatkan kita maka sekarang Dia juga bisa menyelamatkan
kita. Masa yang akan datang Dia pasti menyelamatkan kita. Ini firman Allah. Firman Allah itu kebenaran dan kebenaran itu sanggup
memerdekakan kita. Kebenaran Allah itu sanggup membawa kita untuk memiliki pengharapan. Saudara sekalian, kita kembali pada
Efesus pasal empat ayat lima bagian yang kedua.Satu Iman seperti apakah yang Tuhan mau? Kita percaya kepada satu Tuhan. Mungkin
saudara katakan iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Itu memang betul. Apakah saudara kenal Yesus Kristus? Mungkin saudara kenal
Yesus sejak kecil di sekolah Minggu. Ada pula yang mungkin mengatakan nenak moyangnya Kristen.
Kita harus mengenal Tuhan Yesus Kristus. Tetapi bagaimana
dengan orang yang tidak kenal Tuhan? Lalu, saudara yang kenal Tuhan mengenal sampai sebatas apa? Apakah iman saudara betul-betul
iman yang beralaskan kepada Yesus Kristus, kepada satu iman ini? Saudara ingat bagaimana saat Yesus di bukit Golgota (atau
yang juga disebut sebagai bukit Tengkorak)? Mungkin sudah puluhan bahkan ratusan orang mati disitu sehingga tempat itu disebut
sebagai bukit Tengkorak. Dan saat itu ada tiga pribadi yang secara bersamaan harus mati tergantung di kayu salib. Yang di
sebelah kiri menghujat Pribadi yang di tengah dan mengatakan: ‘Selamatkanlah diri-Mu dan kami!’. Tetapi pribadi
yang di sebelah kanan katakan: ‘Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan
kita’. Ini suatu penjelasan yang luar biasa. Mungkin saudara juga pernah menghujat Allah seperti Saulus yang membenci
umat Tuhan. Saudara mungkin tidak membunuh tetapi saudara membenci. Orang yang di sebelah kanan itu katakan: ‘Yesus,
ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.’ Orang yang di sebelah kanan itu mengerti Yesus. Dia tahu siapa
Yesus walaupun mungkin dia haya mendengar dari orang. Buktinya adalah dia ada pengakuan mengenai bagaimana karya Tuhan selama
di bumi. Dia hidup bersama Tuhan dan dia mati bersama Tuhan. Mungkin dia mengerti bagaimana saat Yesus sebelum mati di salib.
Dia merasa bahwa dia orang yang jahat. Tetapi dia memandang Yesus pribadi Anak Allah yang tidak berdosa. Dalam surat satu
Petrus pasal dua ayat dua puluh dua dikatakan: dusta tidak pernah ada dalam mulutNya.
Yesus tidak pernah berdusta. Orang di sebelah kanan
itu berkata: ‘Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.’. Lalu apa yang Tuhan katakan? ‘Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.’. Saudara sekalian,
orang yang di sebelah kanan ini memiliki iman yang tepat. Dia memiliki iman yang benar. Dia betul-betul mengenal Yesus. Dia
tahu Yesus. Dia tahu dan mengerti karya Yesus di bumi. Bagaimana Dia meyembuhkan orang, bagaimana Dia memberi makan lima ribu
orang, bagaimana Dia membangkitkan orang mati. Lazarus dibangkitkan oleh Yesus. Orang lumpuh dan timpang disembuhkan. Orang
di sebelah kanan itu tahu. Itu sebabnya dia katakan: ‘Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.’
Orang ini meletakkan dasar iman yang tepat. Dia betul-betul mengenal dan mengandalkan Yesus saja sebagai Juruselamat. Kita
harus mengenal dengan satu iman. Iman yang bagaimana? Iman yang seperti orang di sebelah kanan ini. Saat dia menghadapi kematian
hanya satu yang dipikirkan, yaitu apakah dia ingin masuk sorga bukan masuk neraka. Iman ini adalah iman yang betul. Apakah
iman kita hanya karena nenek moyang kita Kristen dan bahkan sejak dalam kandungan kita sudah dibawa ke gereja. Itu memang
betul. Tetapi iman yang menyelamatkan adalah iman yang mengenal dan mengandalkan Yesus saja sebagai Juruselamat.
Kita harus tahu karya Allah saat kita terjepit. Saat
kita harus menghadapi kenyataan yang pahit kita harus mengandalkan korban Kristus. Kita harus percaya kepada Allah. Kita harus
tahu menempatkan kehidupan kita pada posisi yang tepat bahwa kita adalah orang yang harus diselamatkan. Kita dilayakkan oleh
Tuhan untuk menerima keselamatan. Keselamatan itu diberikan kepada kita. Kita datang beribadah bukan untuk bertemu dengan
seseorang, walaupun itu tidak salah. Tetapi lebih dari itu adalah kita bertemu dengan Tuhan. Kita harus mengenal dan mengandalkan
Yesus sebagai Juruselamat.
Yang ketiga adalah satu baptisan. Baptisan yang bagaimana?
Bagaimana keadaan kita setelah dibaptis? Disini dikatakan satu baptisan, tidak ada baptisan yang lain. Satu iman dan tidak
ada iman yang lain. Satu Tuhan dan tidak ada Tuhan yang lain. Tadi saya sudah katakan bahawa seseorang tidak bisa mengabdi
kepada dua tuan. Saya tidak bicara mengenai model baptisan itu seperti apa, apakah percik atau selam. Tetapi disini dikatakan
satu baptisan. Tuhan mau kita menyampaikan injil, memberitakan keselamatan. Baptislah mereka dalan namaKu yaitu Bapa, Putra
dan Roh Kudus. Saudara sekalian, ini firman Allah. Ini suara dari Allah mengenai bagaimana kita bisa menghargai karya ketebusan
Tuhan, bagaimana kita bisa menghormati Allah. Bagaimana kita bisa hidup dekat kepada Allah. Mungkin saya mengenal dan tahu
saudara yang ada di samping saya ini. Tetapi kalau saya mengasihi dia saya bisa dekat dengan dia dan begitu jutga sebaliknya.
Begitu juga hal nya hubungan saudara dengan Tuhan. Kalau saudara datang dan setia dalam ibadah maka ayat katakan Allah adalah
Allah yang setia. Sekalipun kita tidak setia Allah tetap setia. Itu sebabnya kita belajar kepada Tuhan. Kita harus setia kepada
Allah. Kalau kita dekat kepada Tuhan, kalau kita mengasihi Allah, kalau kita hidup dekat dengan Allah maka Allah pasti mengasihi
saudara. Kalau saudara bisa menghargai dan mengasihi Allah saudara pasti dikenal oleh Allah. Kalau kita dikenal oleh Allah
itu luar biasa. Apa yang tidak Allah perbuat untuk keselamatan kita, Dia telah memberikan pribadi Tuhan Yesus Kristus. Apalagi
tentang masa depan kita.
1 Korintus 8: 3
Tetapi orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh
Allah.
Saudara yang mau datang kepada Allah, datanglah dan
berdoalah kepada Tuhan. Jangan dengan suatu kebencian meskipun saudara mempunyai alasan untuk membenci saudara yang lain,
mungkin karena saudara telah disakiti atau lain sebagainya. Kita harus berdamai dengan Allah. Kita datang dekat kepada Tuhan.
Kita harus mengasihi Allah. Allah katakan: barangsiapa berseru kepada Tuhan dia harus meninggalkan semua kejahatan. Segala
bentuk kepahitan hati, segala bentuk dosa, segala bentuk ketidakberesan harus kita tinggalkan. Kita harus menghadap Allah
dengan hati yang penuh hormat dan ucapan syukur untuk karya Allah yang luar biasa. Allah mengasihi kita. Tuhan adalah ajaib,
Allah yang perkasa.