jous.jpg

HalamanTabernakel

Home
ILMU KOMPUTER
KESEHATAN
Komik Online
Kitab Suci Net
Alkitab Elektronik
B
Lowongan Kerja
Pendalaman ALkitab
Kaum Muda
Kabar Baik
PolaTabernakel
Cerita
Sejarah Gereja
Kasih
TABERNAKEL
TABERNAKEL
Isi Hati Tuhan
Email
Download
Hak Sulung
Sejarah Alkitab
Artikel
Halaman Istimewa
Situs Kristen
Lirik Lagu
Komik Online
Kumpulan Kotbah

GPT "Kristus Kehidupan " Belawan

II. Halaman dan Alat-alatnya

II.1. Pendahuluan

Melewati Pintu Gerbang kita akan melihat dua alat di halaman luar ini, yaitu: Mezbah Korban Bakaran dan Bejana Pembasuhan. Mezbah Korban Bakaran terletak tepat di depan sebelah dalam Pintu Gerbang. Di sanalah hewan korban dipersembahkan dan dibakar. Kita tidak dapat hanya sekedar melewatinya saja. Ketika mencari hadirat Tuhan, kita harus berhenti di Mezbah ini untuk mempersembahkan korban yang tepat.

Mezbah Korban Bakaran mewakili salib Kristus, langsung berada di dalam Pintu Gerbang keselamatan. Ini menggambarkan komitmen kita untuk menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam kehidupan kita dan juga persembahan hidup kita setiap hari sebagai korban yang hidup, kudus dan berkenan di hadapan Allah [Roma 12:1-2]. Sama seperti Ia memberikan diri-Nya sebagai korban penebus dosa bagi kita, Yesus sekarang minta kita mempersembahkan hidup kita kepada-Nya. Paulus berkata, "Aku telah disalibkan bersama Kristus [Galatia 2:20]. Seringkali kita tergoda untuk menjauhkan diri dari Mezbah Korban Bakaran. Kita ingin sama sekali menghindarinya karena Mezbah ini panas, dan menghanguskan! Itu berarti mati bagi diri sendiri; meletakkan apa yang kita inginkan dan hanya merindukan kehendak-Nya. Ini harus dialami setiap hari.

Alat yang kedua yang ada di halaman adalah Kolam (Bejana) Pembasuhan. Sebuah mangkuk yang bundar dan besar, tempat imam-imam membasuh tangan dan kakinya sebelum melakukan upacara korban [Keluaran 30:20, 21]. Bahan yang digunakan adalah persembahan sejumlah cermin tembaga dari para wanita [Keluaran 38:8]
Air dalam Bejana Pembasuhan ini menggambarkan Firman Allah. Dalam surat kepada Jemaat Efesus, Paulus berkata mengenai tubuh hidup yang dibasuh dengan air Firman [Efesus 5:26 Ibrani 10:22]. Logos memiliki kuasa yang membersihkan hidup kita. Kenajisan daging dicuci bersih bila kita bertindak dalam ketaatan pada perintah yang jelas dalam Alkitab.

II.2. Kain Pagar dan Tiang-tiangnya

II.2.1. Gambaran Fisik (Illustrasi Visual)
[Keluaran 27:9-19; 38:9-20]
Menurut pandangan mata fisik, yang terlihat lebih dulu dari luar sebelum memasuki halaman Tabernakel adalah pagar (layar kain) yang berwarna putih, yang mengelilingi halaman dengan sebuah Pintu Gerbang untuk masuk ke dalamnya.

Bagi orang yang ingin mengetahui atau mengenal apa itu tabernakel, kain pagar dan pintu gerbang inilah yang akan pertama dilihatnya. Pagar dibuat dari kain lenan yang dipintal benangnya dan berwarna putih [Keluaran 27:9-12]. Pada sisi selatan dan utara masing-masing 100 hasta panjangnya, pada sisi barat dan timur masing-masing 50 hasta lebarnya. Khusus pada sisi timur terdapat PIntu Gerbang selebar 20 hasta, dan kain layar di kiri dan kanan Pintu Gerbang selebar masing-masing 15 hasta. Seluruh Kain Pagar itu tingginya 5 hasta.
Agar kain pagar dapat berdiri tegak dan bertahan terhadap terpaan angin padang gurun, maka kain layar tersebut dipasang pada tiang-tiang yang diberi alas (tembaga) yang diikat dengan tali-tali yang terkait melalui kaitan (perak) dan pada patok-patok di tanah; sementara tiang-tiangnya dihubungkan dengan penyambung-penyambung dari perak. Patok atau Paku dibuat dari tembaga, sedangkan talinya dari benang lenan yang dipintal.

II.2.2. Penerapannya Bagi Orang Percaya
• Tiang-tiang pagar -> menunjuk pada manusia-manusia yang telah percaya Yesus dan menyaksikan tentang Tuhan Yesus sebagai Juruselamat[bnd. Markus 8:24]
• Tiang-tiang Pagar -> Ada 60 tiang dengan alasnya yang menopang pagar dan pintu gerbang, bandingkan dengan: Kidung Agung 3:7 (Tandu Salomo dikelilingi enam puluh pahlawan).
• Tiang-tiang Pagar beralaskan alas tembaga -> menunjuk pada 'pendirian' orang-orang Kristen atas kebenaran firman (iman) dan menghukum segala bentuk dosa (alas tembaga) [Roma 5:1, 2; 1 Korintus 15:1, 2; 16:13; 2 Korintus 1:24; 1 Petrus 5:12 bnd. Matius 7:24, 25].
• Kain layar -> menunjuk pada manusia-manusia yang telah dibenarkan oleh Allah karena percaya kepada Yesus [Roma 3:24-26], telah mengenakan pakaian (kebenaran) Kristus [Galatia 3:27 bnd. Yesaya 61:10]. berfungsi memberi batasan yang jelas antara yang diluar halaman dan yang di dalam halaman, berarti dipisahkan dari keduniawian [bnd. 2 Korintus 6:16-18].
• Penyambung-penyambung perak dan tali-tali, patok -> menunjuk persekutuan dari kehidupan orang-orang percaya dikerjakan oleh kuasa ketebusan Kristus (perak - Keluaran 30:11-16 bnd. 1 Petrus 1:18,19], dan diperkokoh kuat oleh 'tali-tali' kesetiaan kasih Allah: "Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih [Hosea 11:4] serta dipatok tembaga - yang menunjuk pada kerelaan diri untuk menghukum (daging) dosa - sehingga tak tergoyahkan lagi oleh angin-angin pengajaran (lain).

II.2.3. Tanggung Jawab Orang Percaya
Pagar memang mengingatkan kita bahwa kita sudah dipisahkan dari dunia, hidup hanya untuk Kristus. Ini adalah tanggung jawab pribadi. Namun, ketika kita keluar dari Pintu Gerbang Kemah Pertemuan, kita akan berhadapan dengan dunia yang masih gelap dan perlu pertolongan. Kita dapat membandingkannya dengan penglihatan Yehezkiel tentang apa yang diukur adalah setelah keluar dari Pintu Gerbang, keluar dari batas-batas pagar.
[Yehezkiel 47:2-5 (2) Lalu diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang utara dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur, sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. (3) Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki. (4) Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang. (5) Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi]. Inilah tanggung jawab kita bersama, dalam kendali Roh Kudus, yang semakin lama, semakin penuh, akan menolong kita untuk meluaskan bentangan kemah, bertambah ke kanan dan ke kiri [bnd. Yesaya 54:2-3 (2) Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu! (3) Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi.]. Dengan demikian, visi pengajaran Tabernakel akan semakin dikenal banyak bangsa dan semakin banyak jiwa yang diselamatkan.

II.3. Pintu Gerbang

II.3.1. Gambaran Fisik (Ilustrasi Visual)
[Keluaran 27:16; 38:18, 19]
Dibuat dari kain lenan halus (putih) yang dipintal benangnya -- tenunan yang berwarna-warna - ungu tua (biru), ungu muda (ungu), kirmizi (merah) -- dan dipasang pada empat tiang dan empat alas tiang yang terbuat dari tembaga, sedangkan kaitan, salut kepala dan penyambungnya dari perak [Keluaran 27:16; 38:19]. Pintu gerbang ini berukuran 20 hasta dan 5 hasta tingginya [Keluaran 38:18].

II.3.2. Gambar bayang Kristus
Yesus Kristus adalah Pintu, DIalah Jalan Keselamatan
[Yohanes 10:9, Yohanes 14:6; Kisah para Rasul 4:10-12]
Pengertian rohani yang dapat diambil dari Pintu Gerbang adalah:

a. Warna kain Pintu Gerbang menunjuk pada sifat-sifat Yesus sebagai berikut
Ungu muda atau ungu adalah warna yang biasa dipakai raja di Timur Tengah pada zaman itu; ini menunjuk pada salah satu 'sifat' Yesus yang adalah Allah yang bertabernakel (berdiam) dalam manusia sebagai Raja di atas segala raja [bnd. Matius 1:1; 2:1, 2; 1 Timotius 1:17; 6:15, 16 Wahyu 17:14; 19:13, 16]
Ungu tua atau biru adalah warna yang biasa dipakai sebagai pakaian hamba di Timur Tengah pada zaman itu. Ini menunjuk 'sifat' lain dari Yesus yang adalah Allah namun rela mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia [Filipi 2:5-8, Matius 12:17-21]. Sedangkan makna rohani lain dari warna biru (langit) adalah kuasa kebangkitan.
Merah kirmizi adalah warna darah, bermakna sengsara, menderita sebagai manusia. Ini 'sifat' dari Tuhan Yesus sebagai Anak Manusia yang rela berkorban sebagai penebusan [Roma 3:25]. Yesus adalah Allah yang berdiam dalam tubuh manusia, yang telah tersalib demi penebusan kita melalui darah-Nya yang tertumpah di Golgota [Filipi 2:8. Ibrani 9:14; 1 Petrus 1:18-20].
Putih (Lenan Halus) melambangkan kesucian, kekudusan, korban yang tidak bercela [Wahyu 5:6, 9]. Yesus adalah Firman Allah yang berdiam dalam tubuh manusia yang suci dan kekal sebagai Anak Allah [Yohanes 1:1-2, 14; Matius 17:1-8; Markus 8:2-8; Lukas 9:28-36; 2 Petrus 1:16-18].

b. Empat tiang mempunyai arti:
• Menunjuk 4 penulis Injil Tuhan Yesus, yaitu:
a. Matius, menampilkan Yesus sebagai Raja di atas segala raja (dengan silsilah kerajaan - Daud) [Matius 1:1-17; 28:18].
b. Markus, menampilkan Yesus sebagai Hamba Allah (tanpa silsilah) yang penuh kuasa kebangkitan dalam pelayanan-Nya hingga kini [Markus 16:20].
c. Lukas, menampilkan Yesus sebagai Anak Manusia (menderita sengsara) yang penuh perhatian dan kasih terhadap sesama manusia (dengan silsilah manusia) [Lukas 3:23-38; 24:38-43, 46].
d. Yohanes, menampilkan Yesus sebagai Firman Allah yang menjadi daging (manusia) dalam kemuliaan sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaarn [Yohanes 1:1, 2, 14, 21:25]
• Kita dapat juga membandingkan dengan tiang yang ada dalam Bait Allah yang dibangun oleh Salomo, disana terdapat dua tiang utama yang dinamakan "yakhin" yang berarti "Dia yang menguatkan" dan "boaz" yang berarti "Dia yang meneguhkan". [Baca Kidung Agung 5:15; Yeremia 1:18; Galatia 2:9; 1 Timotius 3:15; Wahyu 3:12].

Itulah Yesus Kristus yang diperkenalkan dalam wujud Pintu Gerbang Tabernakel!

II.3.3. Penerapannya Bagi Orang Percaya
a. Mari, kita masuk melalui pintu gerbang keselamatan ini dengan iman [Efesus 2:8-9]; Roma 5:1-2; 1 Korintus 3:5].
b. Pintu keselamatan itu sempit (sesak), dan perlu perjuangan untuk memasukinya, sebab itu kita harus memasuki pintu itu dengan benar [Matius 7:12-14; Lukas 13:23-30].
c. Bertobat [Markus 1:15; Kisah para Rasul 2:38; 3:19; 17:30; 20:21].
d. Percaya pada Tuhan Yesus Kristus [Kisah para Rasul 16:31; 10:43; 13:39; Yohanes 3:16].
e. Berseru memanggil nama Tuhan Yesus Kristus [Kisah para Rasul 2:21; Roma 10:13].
f. Menerima Dia [Yohanes 1:12].

II.3.4. Tanggung Jawab Orang Percaya
Bagi orang yang sudah melalui proses untuk menjadi percaya kepada Tuhan Yesus, yang digambarkan dengan masuk melalui Pintu Gerbang, maka sudah sewajarnya untuk bersaksi mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat di hadapan manusia [Roma 10:9-10]

Last edited by kickey : 18-10-2007 at 12:04 PM. Reason: sticky dunk haha... biar semangat nulisnya...
Reply With Quote
  #6  
Old 25-09-2007, 11:15 AM
kickey's Avatar
kickey kickey is online now
IndoForum Junior D
 
Join Date: Sep 2006
Posts: 1,778
Rep Power: 3
kickey dipertanyakan oleh banyak orang
II.4 Mezbah Korban Bakaran
Terdapat empat mezbah sebelum Mezbah korban bakaran Tabernakel, yaitu: Mezbah Nuh [Kejadian 8:20]; Mezbah Abraham [Kejadian 12:7 dll]; Mezbah Ishak [Kejadian 26:25]; dan Mezbah Yakub [Kejadian 35:1, 7].

Mezbah Korban Bakaran adalah tempat penyembelihan domba atau hewan yang akan dikorbankan. Ini berbicara tentang pengorbanan dan pendamaian [Imamat 17:11; Ibrani 9:22, 26, 28; 10:12]. Setiap orang yang ingin menghampiri Allah harus datang dengan korban Yesus di kayu salib.

Pada Mezbah Korban Bakaran terdapat tiga aspek: Mezbah Tembaga; Hewan Korban dan Darah.

II.4.1. Mezbah Tembaga
a. Gambaran Fisik (Ilustrasi Visual)

[Keluaran 27:1-8; 38:1-7]
Letak: Mezbah Korban Bakaran diletakkan sesudah Pintu Gerbang di dalam halaman Tabernakel. Inilah alat yang dilihat pertama kali dan harus dihadapi, ketika imam masuk ke dalam halaman Tabernakel.

Bentuk dan Ukuran: Dibuat dari kayu penaga yang disalut dengan tembaga. Diatas dan dibawah mezbah tidak ditutup, dibuat berongga [Keluaran 27:8]. Mezbah adalah perkakas yang terbesar dalam Tabernakel (lebar 5 hasta, panjang 5 hasta dan tinggi 3 hasta).

Perlengkapan bantu: kuali tempat abu, sodok, bokor penyiraman, garpu, dan perbaraan. Kelima alat ini dibuat dari tembaga.

b. Gambar Bayang Kristus
Mezbah Korban Bakaran menggambarkan salib, atau korban Kristus. Ini menjadi peringatan bahwa "upah dosa itu maut" [Roma 6:23], dan bila seseorang hendak masuk Rumah Tuhan harus berdasarkan pembenaran oleh penumpahan darah, tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan dosa [Yohanes 19:17, 18; Ibrani 9:22; Kolose 1:20; 2:14].

Pengertian rohani yang dapat diambil dari Mezbah Korban Bakaran adalah:
• Mezbah Tembaga juga menggambarkan kaki Yesus, yang "mengkilap bagaikan tembaga membara dalam perapian" [Wahyu 1:15]. Sebagaimana kita harus datang ke kaki Yesus, dalam arti merendahkan hati dan menyerah kepada-Nya, untuk mendapatkan keselamatan, demikianlah bangsa Israel harus datang ke Mezbah korban bakaran untuk penebusan dosanya.
• Di atas Mezbah:
> Kita melihat dosa dihukum [Yesaya 53]
> Allah meletakkan di atas Kristus penghukuman, yang seharusnya menjadi tanggungan kita [Yesaya 50:5-6; Yohanes 3:14-16; Galatia 3:13].
> Allah membuat Yesus menjadi dosa karena kita [2 Korintus 5:21].
• Mezbah yang berongga menggambarkan anugerah Allah yang tidak terbatas, tinggi dan dalamnya [Bandingkan dengan Roma 37:39; Mazmur 139:1-10]. Kayu penaga menggambarkan Yesus adalah Allah yang menjadi dosa. Ini berarti, Yesus dalam kemanusiaan-Nya, harus menanggung (disalut) hukuman atas dosa [Bandingkan dengan 1 Petrus 2:24; 2 Korintus 5:21; Galatia 3:13; Ibrani 2:17-18; 4:15].
• Sebagaimana Mezbah tidak boleh ditinggalkan setiap kali bangsa Israel berpindah tempat, maka begitu pula kita, orang yang percaya, tidak boleh meninggalkan korban Yesus dalam kehidupan kita [Matius 24:14]. Jangan seperti orang Gadara, yang melihat Yesus malah mengusir-Nya [Matius 8:34].

Pengertian rohani yang dapat diambil dari Empat tanduk pada empat sudut Mezbah adalah:
• Empat adalah empat penjuru bumi dan tanduk menyatakan kuasa [Kejadian 22:13; Yosua 6; Wahyu 5:6; 1 Samuel 16:13; Markus 16:15-16; Kisah Para Rasul 1:8; Mazmur 18:3; 92:11; 132:17; Lukas 1:69]. Kristus adalah kuasa keselamatan. Mezbah korban bakaran ini memberitakan kepada seluruh penjuru bumi kabar keselamatan dalam korban Kristus di kayu salib. Korban ini untuk semua orang, namun hanya akan bermanfaat bagi mereka yang menerima dan percaya. Kemanapun Israel pergi, mereka harus membawa mezbah ini, karena itu kemanapun kita pergi, kita harus memberitakan korban Yesus di kayu salib.

Pengertian rohani yang dapat diambil dari kelima alat pada Mezbah Korban Bakaran adalah:
• Kelima alat yang dipakai pada Mezbah Korban Bakaran etrbuat dari tembaga. Tembaga menggambarkan hukuman atas dosa. Angka lima menyatakan anugerah ALlah. Hukuman dan anugerah Allah merupakan aspek yang sangat nyata dalam Salib Kristus.

c. Penerapan Bagi Orang Percaya
Setiap pengalaman dalam anugerah ALlah yang kita nikmati adalah karena Mezbah Korban Bakaran (Salib Golgota) yang cukup besar untuk menampung segala jenis korban dan pengalaman, yang menjamin kesempurnaan kita. Korban Kristus cukup dilakukan satu kali saja, untuk selama-lamanya [Ibrani 10:10]. Yesus telah mati karena dosa-dosa kita dan semua itu dilakukan-Nya karena kasih-Nya [1 Korintus 15:3-4; Roma 5:6, 8].

Yesus harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar, yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Sebab karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong yang dicobai [Ibrani 2:17-18]. Ini akan senantiasa menguatkan kita dikala mengalami pencobaan, karena ada seorang Pendoa Syafaat berdoa bagi kita.

d. Tanggung Jawab Orang Percaya
Sebagai orang yang sudah percaya, bertobat dan diselamatkan, maka Mezbah Korban Bakaran -- yang menunjuk Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita -- harus kita beritakan dan membawa jiwa-jiwa ke kaki salib, kaki Yesus, masuk melalui Pintu Gerbang, supaya mereka menjadi satu keluarga dalam Tubuh Kristus.

Kemah Suci..

Kemah Suci dalam bahasa Ibrani dikenal sebagai Mishkan ( משכן "Tempat tinggal [Allah]"). Kemah ini adalah tempat ibadah sentral yang dapat dipindah-pindahkan untuk bangsa Ibrani sejak masa mereka meninggalkan Mesir setelah peristiwa Exodus (pembebasan dari Mesir), hingga masa para hakim ketika mereka terlibat dalam upaya penaklukan negeri Kanaan, hingga unsur-unsurnya dijadikan bagian dari final Bait Allah yang final di Yerusalem sekitar abad ke-10 SM.

Dalam bahasa Inggris Kemah Suci ini disebut "tabernacle", dan seringkali dialihaksarakan begitu saja ke dalam bahasa Indonesia menjadi "tabernakel". Kata ini berasal dari kata bahasa Latin, tabernaculum yang berarti "kemah, gubuk, pondok". Tabernaculum sendiri adalah bentuk diminutif dari kata taberna, yang berarti "tavern". Kata "tempat suci" juga kadang-kadang digunakan, demikian pula kata "kemah pertemuan."

Meskipun demikian, kata Ibrani "mishkan" merujuk ke arti yang berbeda. Kata Mishkan berkaitan dengan kata Ibrani yang artinya "tinggal", "beristirahat", atau "menetap", yang merujuk kepada "Kehadiran Allah yang menetap", Shekhina (atau Shechina) (berasal dari akar kata Ibrani yang sama dengan Mishkan), yang tinggal atau beristirahat di dalam bangunan yang secara misterius diperintahkan oleh Allah untuk dibuat oleh bangsa Ibrani.

Kata Ibrani untuk "tetangga" adalah shakhen dari akar kata yang sama dengan mishkan. The Perintah pembangunannya diambil dari kata-kata dalam Kitab Keluaran ketika Allah memerintahkan kepada Moses: "Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam (ve-shakhan-ti) di tengah-tengah mereka. Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci (mishkan) dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya." (Keluaran 25:8-9). Dengan demikian gagasan bahwa Allah meminta agar bangunan ini dibuat agar ia dapat menjadi "tempat tinggal" bagi diri-Nya di antara bangsa Israel setelah peristiwa Exodus.

Kemah Suci adalah komponen menentukan untuk memahami banyak dari dasar-dasar Yudaisme, seperti misalnya Sabat (Sabat Yahudi), imamat Yahudi yang diperintahkan untuk melayani di dalamnya, dan makna serta penebusan dosa dari anak lembu emas.

SALAM SEJAHTRA DARI YESUS MEMPELAI PRIA SORGA  

Get Your Own Calender - www.free-blog-content.com