jous.jpg

Galeri
Home
ILMU KOMPUTER
KESEHATAN
Komik Online
Kitab Suci Net
Alkitab Elektronik
B
Lowongan Kerja
Pendalaman ALkitab
Kaum Muda
Kabar Baik
PolaTabernakel
Cerita
Sejarah Gereja
Kasih
TABERNAKEL
TABERNAKEL
Isi Hati Tuhan
Email
Download
Hak Sulung
Sejarah Alkitab
Artikel
Halaman Istimewa
Situs Kristen
Lirik Lagu
Komik Online
Kumpulan Kotbah

GPT "Kristus Kehidupan " Belawan
 
 

BENANG MERAH SEJARAH DALAM ALKITAB – MALAM TAHUN BARU

(THE SCARLET THREAD THROUGH THE BIBLE - NEW YEAR'S EVE)

 

Dr. W. A. Criswell

 

Bagian 2

12-31-61

 

Dan malam itu, Israel keluar dengan bersukacita.  Dan mereka menyeberangi Laut Merah dengan pemeliharaan Tuhan dan turun memutar ke selatan sampai di bulan ketiga eksodus itu mereka berdiri di kaki Gunung Sinai.  Dan di Gunung Sinai, empat puluh hari dan empat puluh malam, Musa bersama dengan Tuhan, dan Tuhan memberikan kepada Musa—Tuhan pertama kali memberi hukum moral kepada Musa, bab 19 dan 20.  Kemudian Tuhan memberikan hukum sipil kepada Musa, bab 21 sampai dengan 24.  Kemudian Tuhan memberikan hukum upacra kepada Musa, yaitu bab 25 sampai dengan 40, dengan tabernakel dan keimamatan dan mengenai korban. 

Kemudian di dalam Kitab Imamat, kita pertama kali mendapatkan mengenai korban, yaitu bab 1 sampai dengan 7.  Ada lima hal—korban bakaran, korban makanan, korban perdamaian atau korban ucapan syukur, korban penebusan dosa, dan korban penerobosan.  Perbedaan antara korban penebusan dosa dan korban penerobosan adalah bahwa dosa dilakukan dengan sengaja.  Penerobosan adalah suatu yang tidak terelakkan, satu hal yang dilakukan seseorang tapi dia tidak berniat melakukannya.  Dan kelima kurban ini diberikan di sini, yaitu di lima bab pertama Kitab Imamat. 

Kemudian, dalam bab 8 sampai 10, kita mendapati penahbisan imam; dalam bab 11 sampai dengan 15, kekudusan upacara; dalam bab 16, Hari Penebusan Dosa; bab 17 sampai 23, semua mengenai festival; dan bab 24 sampai dengan 27, sumpah dan persepuluhan dan hukum kepatuhan.

Setiap pertemuan raya orang Israel adalah pertemuan sukacita.  Itu adalah sebuah festival, merupakan sebuah pesta—kecuali satu.  Dan itu adalah Hari Penebusan Dosa.  Mereka tetap melakukannya sekarang, menyebutnya Yom Kippur.  Seorang Yahudi mungkin tidak menjadi seorang Yahudi di hari-hari lain di sepanjang tahun, tetapi di Hari Penebusan Dosa itu, jika dia seorang Yahudi, maka dia adalah seorang Yahudi.  Itu adalah Hari Penebusan Dosa di bab ke enam belas Kitab Imamat.

Kemudian di Kitab Bilangan—pertama, dari bab 1 sampai dengan 10, kejadian-kejadian di Sinai.  Di sana dilakukan sensus, ada penahbisan kaum Lewi.  Ada pemberkatan altar dan ada ibadah Paskah.  Kemudian di bagian kedua Kitab Bilangan, mereka sedang berjalan melalui hutan belantara.  Bab 11 sampai dengan 21, mereka berhasil melakukan perjalanan dari Sinai ke Kadesh-Barnea. 

Di Kadesh-Barnea, mereka mengirimkan mata-mata ke tanah terjanji itu untuk mempelajari bagaimana untuk menguasainya, tetapi bukannya mereka kembali dengan iman dan dedikasi, mereka justru kembali dan berkata, "Ada banyak raksas di sata, dan kota-kotanya bertembok, dan kita hanya seperti belalang dalam pandangan mereka.  Kita tidak bisa menguasai tanah itu."  Kaleb dan Yosua berkata, "Tetapi Tuhan, tetapi Tuhan bersama kita.  Mari bangkita dan mewarisinya, karena Tuhan telah menjanjikannya bagi kita."

"Tidak," kata kesepuluh yang lain.  Dan seluruh Israel menangis.  Dan mereka kembali dari Kadesh-Barnea, dan selama 38 tahun, mereka mengembara tanpa tujuan di hutan belantara sampai semua generasi itu meninggal dunia.  Dan di akhir masa 38 tahun itu, mereka kembali lagi ke Kadesh-Barnea, dan mereka pergi ke dataran Moab.  Di sana, anda mendapati kisah meninggalnya Harun.  Di sana, kisah ular jahat dan kekalahan sisi timur Sihon, raja Gilead, dan Og, raja Bashan.

Di di sana, di sisi itu, Musa memberikan semua wilayah di sisi timur Yordan itu, dia memberikannya kepada Ruben, kepada Gad, dan kepada setengah suku Manasye.  Dan di dataran Moab itu, anda mendapati kisah Balaam dan dosa Baal-peor. 

Balaam dibayar untuk mengutuk Israel, tetapi Tuhan tidak membiarkan dia mengutuk Israel.  Jadi, Balaam harus berbuat sesuatu untuk melakukan tugasnya dari raja Moab, jadi dia membisikkan sesuatu di telinga Raja Moab, di telinga Balak, dan hei saudara, apakah itu berhasil?  Tahukah anda apa yang dibisikkan Balaam di telinganya?  Dia berkata, "Mari sini, shhhh, mari ke sini, shhhh, mari ke sini, shhhhh," dan dia berkata, "Anda mendapatkan semua perempuan cantik di Moab berkumpul bersama dan bawa mereka ke sana dan taruh mereka di kemah, dan mari kita lihat apa yang terjadi."  Percayai saya, itu terjadi.  Saudara, mengerikan apa yang bisa dilakukan para perempuan cantik, dan mereka melakukannya. 

Kemudian anda membaca persiapan akhir menuju Kanaan.  Sekarang, Kitab Ulangan terdiri dari lima hal besar mengenai Musa.  Hal pertama adalah megnenai sejarah empat puluh tahun, bab 1 sampai dengan 4.  Hal kedua adalah mengenai hukum, bab 5 sampai dengan 26.  Hal ketiga adalah mengenai berkat dan kutuk, bab 27, 28.  Hal keempat adalah mengenai perjanjian kedua, bab 29 dan 30, dan hal kelima adalah mengenai nyanyian dan perkataan terakhir Musa. 

Ulangan adalah sebuah kata Latin yang berarti kedua kali memberikan hukum, berisi lima hal mengenai Musa di dataran Moab sebelum anak-anak Israel memasuki Tanah Perjanjian.  Jadi, setelah Musa telah menyanyikan nyanyiannya, Nyanyian Musa, dan setelah dia telah menyerahkan jiwanya untuk kelima hal ini, kemudian Tuhan berkata kepada Musa, "Bangunlah, bangunlah dari dataran Moab, naiklah ke puncak Pisga."  Dan Musa naik ke puncak Pisga, yang disebut Nebo, dan Tuhan berkata kepadanya, "Lihat, inilah tanah itu, inilah tanah itu." 

Di sepanjang Alkitab anda akan mendapati mengenai tanah, orang-orang, dan benih—Kristus Juru Selamat—dan mengenai kerajaan.  "Inilah tanah yang Aku sumpahkan kepada Abraham, kepada Ishak dan kepada Yakub, sesungguhnya Aku akan memberikannya kepada keturunanmu selamanya.  MataMu telah Kubuat melihatnya, tetapi engkau tidak akan measuk ke dalamnya."

Jadi, Musa, seorang hamba Allah, meninggal di sana, di tanah Moab di Gunung Nebo, dan Tuhan menguburnya di sebuah lembah.  Tidak seorangpun mengetahui kuburannya sampai hari ini.  Dan setelah kematian Musa, Tuhan berkata kepada Yosua, "Bangkit, bangkit, bangkit.  Hambaku telah mati.  Musa telah mati.  Bangkit, kamu dan semua umat ini, dan warisilah tanah yang telah kuberikan kepada Israel." 

Tidakkah itu mengagumkan?  Tuhan mengatakan bahwa Dia memberikannya kepada kita.  Dan mereka harus berkelahi untuk mendapatkannya sampai bertaruh nyawa.  Mereka memperjuangkannya  inci demi inci, persis seperti yang dikatakan Tuhan kepada kita saat ini, "Pergilah, jadikanlah mereka muridKu," tetapi itu sulit.  "Pergi, bawa kabar bahagia itu," tetapi itu sulit.  "Pergi," kata Tuhan, "dan buat setiap orang menyadari hukum-hukum dari Tuhan Yesus.  Berkotbahlah kepada mereka."  "Ah, Tuhan, tetapi tugas itu berat."  Itu tidak masalah.  Itu tidak masalah. 

Tuhan punya segala sesuatu yang akan diberikanNya kepada kita.  Bilamana seseorang mengabarkan kabar gembira, seseorang akan diselamatkan.  Bila seseorang membangun sebuah gereja, Tuhan akan memperlengkapinya.  Mereka semua tidak akan diselamatkan sampai Tuhan Yesus datang kembali. Akan selalu ada orang di sini yang menolak, tetapi juga akan selalu ada orang di sini yang akan memberi respon, sebesar apapun kesulitannya, apapun hambatannya, apapun kendalanya, "Maju terus," kata Tuhan.  Ada kemenangan bagi kita.  Tuhan akan memberikan seseorang bagi kita.  Dia akanmemberikan anda kepada kita; Dia akan memberikan anda kepada kita. 

Jadi Yosua maju.  Dan di sana anda mendapati perang penaklukan.  Dia melakukan tiga kampanye, pertama di tengah negeri.  Dia mengambil Yerikho.  Kemudian dia mengambil Ai, yang merupakan pos militer dan kubu pertahanan Betel. 

Kemudian orang-orang Gibeon menipu mereka, dan mereka melakukan gencatan senjata dengan mereka.  Jadi, meerka memenangi semua bagian sentral negeri itu.  Kemudian Adonizedek, yang merupakan Raja Yebus, yang belakangan menjadi Yerusalem, dengan empat raja lain, kelimanya berperang melawan Yosua, dan Yosua memenangi pertempuran di selatan.  Tetapi saat dia berdoa kepada bulan—kepada matahari dan bulan di atas Ajalon, "Jangan turun dan hancurkan cahaya," dan disana hari itu berlangsung lama.  Ingat kisah itu?  Itu adalah saat berperang melawan lima raja di selatan. 

Kemudian naik ke bagian utara melawan Jabin, yang merupakan raja Hazor, naik ke atas Galilea, itu adalah kampanye besar ketiga, dan kemudian penguasaan itu berhenti.  Dan bagian terakhir dari Yosua adalah kisah kematiannya dan tuntutannya kepada para umat agar setia kepada Tuhan.

Kemudian kita masuk ke Buku Hakim-hakim.  Perbedaan antara seorang hakim dan seorang raja adalah ini:  Seorang raja memberikan anaknya sebagai penerus tahtanya, tetapi seorang hakim dibangkitkan karena adanya sebuah krisis dan diberkati dengan talenta khusus dari Tuhan. 

Sekarang, di hari-hari pertama para hakim itu, muncul banyak orang dari Mesopotamia di antara Lembah Tigris dan Efrat, mereka datang dan menyerang Israel, dan Otniel, yang merupakan adik dari Kaleb, adalah hakim yang dibangkitkan untuk melawan mereka.  Kemudian orang Moab menyerang Israel, dan Ehud—anda tahu, dia adalah seorang kidal, dan itu merupakan salah satu cara terlucu membebaskan umat yang pernah saya tahu dalam kehidupan saya. 

Orang ini, yang merupakan raja Moab, bernama Eglon, dan Kitab Suci mengatakan bahwa dia sangatlah gemuk.  Dan Ehud bertangan kidal.  Jadi, saat anda melihat seseorang, mengapa, anda perhatikan tangan kanannya.  Anda tidak memikirkan tangan kirinya.  Anda perhatikan tangan kananya.  Jadi, Ehud datang kepada Eglon untuk memberi upeti, dan dia menaruh upeti itu dengan tangan kanannya.

Tetapi tangan kirinya ditaruhnya di belakang, dan saat Ehud menaruh upeti itu dengan tangan kanannya, dan raja yang besar dan gemuk itu memperhatikanya dengan rakus dan rasa senang yang tamak, kemudian Ehud, yang kidal, memutar tangan kirinya yang membawa belati, dan dia menancapkannya.  Dan saya ingin anda tahu, saat lemak Eglon tercabut keluar oleh belati itu, dia tidak bsia menariknya keluar, jadi dia membiarkannya saja di dalam, dan melarikan diri.  Tidakkah itu mengagumkan?

Kemudian anda bisa membaca sebuah invasi dari Philistia, dan Shamgar membebaskan umat dengan sebuah tongkat lembu.  Kemudian anda mendapati invasi besar dari utara di bawah Jabin lain di Hazor, dan Sisera adalah pimpinan dari tuan rumah.  Dan tidak ada satupun yang akan berperang melawannya, tidak satupun, semuanya takut mati, tidak satupun laki-laki yang berani.

Dan Tuhan membangkitkan seorang perempuan.  Puji Tuhan untuk Deborah!  Tuhan membangkitkan Deborah, dan dia mendorong Barak, dan mereka mengalahkan Sisera dan menjadi tuan rumah bagi Jabin di lembah itu, di lembah Esdraelon.  Kemudian anda mendapati orang Midian dan kisah mengenai Gideon.  Kemudian anda mendapati kisah serangan Ammon dan Yefta, dan yang terakhir, anda mendapati serangan Filistin dan kisah Samson.

Dan sekarang kita sampai pada masa pelayanan Samuel, pemerintahan Saul, dan pemerintahan Daud, dan mengenai raja-raja Israel dan Yudea.  Sekarang, hakim yang terakhir adalah Samuel.  Samuel menandai awal dari perpindahan besar di Israel.  Hanya ada satu agama di dunia yang memiliki karakter adanya fenomena yang anda sebut nabi (prophet).

Tidak satu agamapun di dunia ini yang pernah memiliki nabi, dan tidak satu agama pun di dunia ini yang menubuatkan masa depan atau hal-hal yang akan dilakukan Tuhan di masa datang.  Dan Samuel, hakim yang terakhir, juga merupakan yang pertama dari nabi-nabi.  Dan dalam pelayanannya dan kehidupannya, Samuel melembagakan apa yang anda sebut seminari, sekolah para nabi.  Dan mulai dari saat itu, anda akan menemukan lebih banyak pelayanan nubuatan di kehidupan dan perkembangan umat Tuhan.

Orang ini, Samuel: pertama, kitabnya.  Pelayanan Samuel ada di bab 1 sampai dengan 7, dan kemudian pemerintahan Saul ada di bab 8 sampai dengan 31.  Sekarang, mari kita maju secepat mungkin—Samuel, seperti anda tahu, diberikan sebagai jawaban doa seorang perempuan saleh bernama Hana, yang mandul.  Dan dalam doanya, Tuhan memberikan anak laki-laki ini ke pangkuannya, yang dia sebut "Diminta dari Tuhan "—Samuel.

Saat Hana menyapih Samuel setelah tiga tahun, dia membawanya ke rumah Tuhan di Shiloh, kepada pendeta gereja itu, kepada imam tertinggi bernama Eli.  Dan di sana di depan Eli, anak itu dididik melayani Tuhan, menjadi seorang Lewi, berpakaian efod linen, jubah putih polos seorang imam.  Dan Samuel tumbuh di hadapan Tuhan, dan bahkan pada masa kanak-kanak, firman Tuhan datang kepada Samuel, dan tidak ada pesan yang dia sampaikan yang dibiarkan Tuhan jatuh ke tanah.

Dan setelah pelayanan Samuel, dimana dia berkeliling dengan Taurat di tangannya dan mengajar orang-orang mengenai Firman Tuhan, dia berkeliling tahun demi tahun untuk mengajar umat mengenai hukum Musa.  Dan setelah zaman Samuel, orang-orang berkata, "Kami ingin menjadi seperti bangsa-bangsa di sekitar kami.  Kami ingin seorang raja."  Dan Tuhan berkata kepada Samuel, "Berikan kami seorang raja. Itu keluar dari kesombongan hati mereka," tetapi Tuhan telah berkehendak bahkan di dalam Kitab Ulangan, bahwa mereka akan memiliki seorang raja.

Jadi Tuhan berkata kepada Samuel, "Pergilah, dan ikuti keinginan mereka."  Dan dia memilih seorang muda yang saleh, elok rupanya, rendah hati, dan mengagumkan yang bernama Saul.  Tidakkah itu memalukan bahwa dia tidak bisa memilih jalan itu?  Pilih Saul, anak Kish, dan setelah mengurapi Saul, dia diarak kepada umat.  Demikian rendah hatinya Saul, begitu bersahaja, bahkan saat mereka berkumpul untuk memahkotai raja baru itu, dia bahkan tidak di sana.  Mereka mendapati dia melarikan diri. 

Dan mereka membawanya keluar, dan dia berdiri di depan orang-orang, kepala dan bahunya lebih tinggi ketimbang siapapun orang.  Dan mereka berteriak, "Tuhan menyelamatkan raja."  Tidakkah ini merupakan satu hal yang luar biasa?  Mereka masih mengatakannya di Inggris.  "Tuhan menyelamatkan raja."  Dan mereka memahkotai Saul.

Di pelayanan awalnya, oh!  Saul adalah orang besar dan memiliki pengaruh besar bagi Tuhan.  Sebagai contoh, kaum Ammon datang dari timur.  Orang Ammon adalah salah satu tipe orang Bedouin, kelompok nomaden yang tinggal di sana di bagian utara gurun Arab, dimana menonjol menghadap Trans-Jordania.  Orang Ammon datang dan berkata kepada orang-orang Yabes-gilead, "Keluar.  Kami akan mencungkil mata kanan setiap kalian, hanya untuk menunjukkan penghinaan kami kepada Allah Yehova dan kepada kalian."

Dan orang-orang Yabes-Gilead mengirim perkataan kepada Saul bahwa orang Ammon telah datang dan mereka akan mencungkil mata mereka hanya untuk menunjukkan orang Ammon menghina Allah Yahwe dan kepada umat Tuhan.  Dan Dan Roh Tuhan menghinggapi Saul, dan menyembelih lembu dan mencincang mereka dan membagikan kepingan itu ke seluruh Israel dan berkata, "Seperti inilah semoga Tuhan berbuat kepada setiap orang di Israel yang tidak bertemu saya di Bezek dekat Gunung Gilboa untuk berperang bagi Tuhan dan untuk berperang bagi umatNya." 

Oh, itu merupakan hari kebangunan!  Itu merupakan hari komitmen.  Hari itu merupakan hari kemenangan dan kejayaan.  Saul memimpin pasukan di sana, dan mereka mengelilingi orang Ammon, dan orang Yabes-gilead tidak akan pernah melupakannya.  Dan kemudian setiap kampanye yang berhasil memahkotai karya Saul.  Anaknya yang luar biasa, Jonathan, menyerang garnisun Filistin di Geba dan di Michmash, dan kemudian dia memerangi orang Moab dan Edom dan Syria.  Dan dalam segala hal, Tuhan memberkati Saul.

Dan kemudian sesuatu terjadi yang tidak pernah saya pahami.  Dan kemudian sesuatu terjadi.  Bukannya tahu diri, mengagumkan, rendah hati yang diisi dengan Roh Tuhan dan kekuatan penguasaan, saat dia pergi berperang melawan orang Amalek, dia melihat harta karun orang Amalek. 

Dia memperhatikan ternak dan kawanan peliharaan mereka, dan rasa tamak merasuki dia.  Pernah kah sekali anda melihat seorang seperti itu?  Seorang yang hebat, dan dia berhasil dalam keduniaan dan itu memalingkan wajahnya.  Dan Saul memperhatikan semua harta orang Amalek, dan memutuskan dengan kesombongannya, dia pikir dia telah merantai Agag ke kereta perangnya dan pulang melalui Yudea dan melalui Israel dengan Agag, raja, terikat ke kereta perangnya dari kesombongan dirinya dan pembangkangannya kepada Tuhan.  "Ketaatan lebih baik ketimbang korban," kata Tuhan Allah. 

Dan kemudian, dalam kampanye Filistin kedua, sebuah kehancuran besar menghancurkan Saul.  Di satu sisi lembah Elah adalah pasukan Filistia, dan di sisi satunya ada pasukan Israel.  Dan di sana ada seorang manusia raksasa bernama Goliat.  Dan dia berkata kepada Israel dan kepada Allah Israel, "Keluar ke sini dan berperang melawan aku.  Jika kalian menang, kami akan menjadi hamba kalian, tetapi jika aku menang, kalian menjadi hamba kami."  Dan semua orang ketakutan dan gemetar.  Menunjukkan kepada anda apa yang terjadi kepada Saul.  Bukannya Saul keluar denagn kuasa dari Tuhan Allah Yahwe, dia kembali ke kemah dengan gemetar ketakutan, takut kepada Goliat.  Anda lihat, hatinya telah membatu.  Dia telah kehilangan karisma dan kekuatan dari Tuhan, dan dia takut. 

Dan di masa-masa itu, ada seorang pemuda, yang tidak dikenal Saul, dan tidak seorangpun mengenalnya.  Bahkan ayahnya sendiri tidak memanggil dia ke pesta saat Samuel datang ke rumahnya dan berkata, "Isai, untuk mengurapi seorang raja baru, ini Eliab, ini Shammah, ini Abinadab." 

Saat dia telah melihat ketujuh anak itu, Samuel berkata, "Saya tidak mengerti.  Tuhan mengirim saya ke sini ke rumahmu untuk mengurapi seorang raja baru, dan anda mengatakan bahwa inilah anakmu semua, dan Tuhan menolak mereka semua, karena Tuhan tidak melihat paras.  Tuhan melihat jiwa orang.  Dia melihat ke hati manusia."  Samuel berkata, "Aku tidak mengerti. Aku tidak mengerti." 

Dan kemudian ayahnya baru teringat.  "O ya, tunggu sebentar.  Aku masih punya seorang anak laki-laki."  Sekarang, tidakkah ini merupakan satu penglihatan?  "Ya, Aku masih punya seorang anak.  Tetapi dia sedang menggembalakan domba di bagian belakang padang rumput.  Dia masih anak-anak.  Anda pasti tidak akan menginginkannya.  Kami tidak pernah berpikir mengajak dia ke pesta."

Samuel berkata, "Dengar, Isai, kita tidak akan duduk sampai anak itu datang."  Pesta telah disiapkan dan setiap orang berdiri dengan air liur dan segala sesuatu berjalan, dan Samuel berkata, "Kita bahkan tidak akan duduk sampai anak itu datang."  Dan saat anak itu datang, parasnya elok, kemerahan, dan kejayaan dan keilahian Tuhan ada di mata dan bicaranya.

Dan saat Samuel memandang dia, Tuhan berkata kepada nabiNya, "Bangkitlah, urapilah dia.  Inilah dia; inilah rajaKu," seorang anak laki-laki kemerahan dari ladang penggembalaan domba.  Itulah Tuhan.  Dan Samuel mengurapi Daud.  Betapa mengagumkannya.

Nah, kali berikutnya anak laki-laki itu muncul, oh, umurnya baru sekitar lima belas atau enam belas tahun.  Dia ada pada masa remaja, dia sedang bertumbuh menjadi seorang pemuda.  Dan percaya saya, dia sedang menuruni bukit ke padang kering di tengah lembah yang disebut Elah.  Beberapa dari anda telah melakukannya.  Saya juga pernah, dan mengambil sejumlah batu; tetapi saya jelas senang karena tidak ada Goliat yang menantang saya di ujung sana.

Dia menuruni lembah itu, dan dia mengambil lima batu bulan yang halus.  Anda tahu, ada satu lelucon lama.  Apakah dia kekurangan iman sehingga dia mengambil lima batu?  Jika dia yakin pada Tuhan, satu batu saja akan cukup.  Mengapa dia mengambil lima batu?   Dan jawabnya, "Bung, Goliat punya empat saudara."  Ya, Pak.  Goliat memiliki empat orang saudara.  Satu untuk Goliat dan masing-masing satu untuk saudaranya.

Dan anak laki-laki itu, remaja itu menuruni lembah, berhenti sejenak, mengambil batu-batu itu dan menaruhnya dalam ali-ali, di dalam tas makan siangnya yang dia bawa saat dia menggembalakan ternah.  Dia tinggal seharian dan dia makan siang dengan menyimpannya di tas kecil itu. 

Dan dia menaruh batu-batu itu di sana, dan kemudian dia berjalan ke sisi lain dari raksasa yang tingginya sembilan kaki enam inci itu.  Bung, dia akan menjadi ’center’ di tim bola basket.  Bayangkan dia.  Dia di sana dengan tongkatnya, dengan tombak seperti alat tenun, dengan senjatanya dan perisai yang lebih tinggi ketimbang kepala seorang laki-laki. 

Dan raksasa itu melihat ke bawah, dan tampak seorang anak laki-laki yang tidak bercukur, wajahnya kemerahan dan langsing dengan tongkat gembala di tangannya, dan sesuatu lagi di tangan kanannya siap untuk berperang, dan Goliat terhina.  Dia bahkan tidak bangun. Dia duduk dan Goliat memandang Daud, dan Goliat berkata, "Jika engkau mendatangi ku, aku akan memberi kamu menjadi makanan burung-buruk di udara dan binatang buas di ladang." 

Dan Goliat berdiri dan mulai berjalan menuju anak itu, saya duga dia ingin mencekik tengkuknya dan menguncang-guncangnya.  Dan lihatlah, anak itu menjangkau tasnya dan mendapat salah satu batu, dan saat dia berjalan menuju Goliat, benda itu terayun di sekeliling kepalanya, dan saat dia dekat, dia melepasnya, dan batu itu persis ke tengah dahiya, dan melesak masuk ke dalam otaknya.

Dan Goliat jatuh dan mati, dan Daud, anak itu, mengambil pedangnya yang besar dan berdiri di atas mayatnya dan memenggal kepalanya.  Sekarang, di sana, ada satu kemenangan.

Ah, tetapi inilah yang terjadi.  Oh, monster bermata hijau itu!  Saat para wanita Israel kembali ke Yerusalem menyanyi mengenai kemenangan itu dan memuji Tuhan untuk pembebasan itu, inilah yang mereka nyanyikan:  "Saul membunuh beribu orang, tetapi Daud, tetapi Daud membutuh berlaksa-laksa orang."

Dan Saul mendengar mereka bernyanyi.  Semua perempuan, semua yang hidup, cinta pada Daud.  Tidakkah itu mengagumkan?  Daud pastilah salah satu orang paling tampan, yang paling elok-rupanya, and salah satu orang yang paling menarik kepribadiannya, dan salah satu contoh manusia terbaik yang pernah diciptakan Tuhan. 

Tuhan mencintai Daud, kaum perempuan mencintai Daud, dan orang-orang yang bersama dia.  Dia pernah satu kali berkata, bahwa dia di belakang garis Filistin saat dia dibenci dan dimusuhi, Daud pernah satu kali berkata:  "Ah, aku ingat, sumur di gerbang Betlehem darimana aku minum waktu aku masih anak-anak."  Dia pernah berkata demikian.

Dan beberapa dari laki-laki kuat, besar, hebat, dan gagah membahayakan nyawa mereka, tinggal di luar garis musuh, untuk mengambilkan minum bagi Daud. Mereka sangat mencintainya.  Anda tidak dapat berkata terlalu banyak tentang Daud, orang yang ada di hati Tuhan sendiri.  Dan kaum perempuan mencintai dia, dan mereka melantunkan nyanyian itu, dan Saul mendengarnya.

Dan Kitab Suci berkata, "Dan mulai sejak saat ini, Saul mulai memasang mata terhadap Daud," dan dia mulai membencinya, dan dia mulai mencoba membunuhnya sampai akhirnya, Daud lari dari negeri itu, dan berdiam di sebuah kota di selatan Filistia bernama Ziklag.  Dan disanalah dia waktu perang Filistin ke tiga.

Dan kitab ini menutup pertempuran dari perang Filistin ketiga ini.  Anda lihat, Saul tertekan, dan ribuan orang Filistin berkumpul dan seperti pasir di lautan, dan mereka menyebar di dataran Esdraelon, Meggido.  Berapa banyak dari pertempuran akan anda temukan terjadi di dataran Meggido? 

Dan orang Filistin ada di sana berjumlah ribuan.  Dan Saul dengan pasukannya—dengan Jonathan, Abinadab, Malchishua.  Saul ada di sana di puncak Gunung Gilboa.  Dan dia tertekan.  Dan dia pergi ke sisi lembah itu di tengah orang-orang dan dia menonjol karena tingginya—tampak seperti setangkup roti.  Itu disebut Bukit Moria.

Dan di bukit itu ada sebuah desa bernama Endor.  Dan Endor ada seorang petenung.  Dan di kegelapan malam, Saul tertekan, akhirnya pergi ke petenung di Endor, dan dia berkata, "Panggilkan Samuel."  Oh Tuhan, tidak ada seorang petenung pun yang mampu memanggil kembali orang mati, tidak juga spiritualis, tidak seorang pun bisa memanggil kembali orang mati.  Tetapi Tuhan membiarkan wanita tua petenung itu, memunculkan Samuel, karena ada maksud di balik itu.

Dan saat petenung itu melihat Samuel naik dari kematian, bulu kuduknya berdiri—dia ketakutan di siang bolong.  Dia tahu bahwa dia selama ini adalah pembual, persis seperti para petenung lainnya.  Ketakutan setengah mati.  Dan Saul berkata kepada Samuel, "Aku ketakutan, dan orang Filistin berkumpul seperti pasir di lautan, dan Tuhan tidak lagi menjawab aku, dan aku berdoa tetapi Dia tidak menjawab, dan aku bertanya, dan Dia tidak menjawab. Dan Tuhan telah meninggalkan aku.  Apa yang harus kulakukan?"

Samuel berkata, "Tidak ada yang bisa engkau lakukan bila Tuhan telah meninggalkanmu.  Bila Tuhan telah meninggalkanmu, tidak ada satupun yang bisa diperbuat.  Dan saat ini esok, engkau dan anak-anakmu akan bersamaku."  Orang-orang sering bertanya, "Apakah Saul terhilang?"  Tidak, Pak, Saul tidak terhilang. 

Saul adalah tipe orang yang kehilangan pelayanannya.  Dia kehilangan banyak hal hebat dari hidupnya.  Tetapi dia diselamatkan, karena Samuel berkata, "Esok pada asat ini, engkau akan bersamaku, engkau dan anak-anakmu."  Jonathan adalah salah satu orang terbaik Israel, dan dimanapun Jonathan ada, ke sanalah Saul pergi, dan kemanapun Samuel pergi, ke sanalah Jonathan dan Saul pergi.

Saul adalah tipe orang yang selalu dipanggil Tuhan, yang diberkati dengan banyak ‘talenta dari Tuhan’ yang hebat.

... dan untuk TUhan, keberhasilan membuat dia sombong, dan kehilangan kerajaannya, dan kehilanagn anak-anaknya, dan dia kehilangan pintu terbuka lebar yang ditetapkan Tuhan di depan dia.  Jadi, di keesokan harinya, Saul bergabung di pertempuran itu, dan orang Filistin datang dari sisi gunung itu, dan orang Israel bergegas-gegas menuruni gunung itu untuk memukul mereka.

Dan di hari itu, mereka membunuh Jonathan.  Dia adalah yang pertama kali jatuh jadi korban.  Mereka membunuh Jonathan.  Kemudian mereka membunuh Abinadab.  Kemudian mereka membunuh Melchishua, dan kemudian pemanah mendapat kendali, dan mereka mulai memukul baju baja Saul.  Saat dia melihat bahwa dia akan mati, dia mengambil pedngnya, dan menaruh ujungnya di tanah dan menaruhnya ke perutnya, dan dia jatuh dengan seluruh bobotnya di pedang yang mengerikan itu, dan terbaring di sana berlumuran darah.

Dan saat orang Filistin menemukan dia, mereka memenggal kepalanya dan mengambil baju bajanya, dan mereka menempelkan tubuhnya di dinding Bethshean, sebuah kota Kanaan di bagian bawah Jezreel.  Dan mereka menaruh baju bajanya di rumah dewi Ashtaroth.  Dan saat orang-orang Yabes-gilead mendengar hal itu, mereka pergi di malam hari dan menurunkan tubuh Saul dan menguburkan mayatnya di Yabes-gilead di sisi lain dari Sungai Yordan.

Kemudian datang orang Amalek.  Sekarang, kita ada di kita 2 Samuel.  Sekarang, pertama-tama tentang garis besar 2 Samuel:  2 Samuel berisi pemerintahan Daud, bab 1 sampai dengan bab 4, pemerintahannya di Hebron; bab 5 sampai dengan 11, pemerintahannya di seluruh Israel sampai kejatuhannya dalam dosa.  Bagian ketiga, yaitu bab 12 sampai 20, hukuman bagi dosanya, dan bab 4, akhir hidup dan pelayanan Daud.

Sekarang, seorang Amalek datang, dan berlari ke Daud dan berkata, "Aku membunuh Saul, ini mahkotanya, dan ini gelangnya."  Dia pikir dia akan mendapat hadiah, tapi Daud selama bertahun-tahun menolak mengambil keuntungan dari perbuatan salah Saul dan penolakan Tuhan terhadap Saul.  Dan Daud menunggu waktu Tuhan, dan dia membunuh orang Amalek itu.

Dan kemudian membuat elegi yang indah tentang Jonathan dan Saul, dan kemudian dia meninggalkan Ziklag, dan dia dimahkotai menjadi raja di Hebron atas Yudea.  Daud dimahkotai tiga kali, secara pribadi oleh Samuel, di Hebron atas Yudea, dan kemudian yang terakhir, semua suku memahkotainya menjadi raja atas Israel. 

Jadi, Ishbosheth, yang merupakan anak Saul, ditaruh menjadi raja oleh Abner, kepala panglima Israel, dan Daud memerintah atas Yudea.  Tetapi Abner berpaling dari Ishbosheth dan berikrar setia kepada Daud, dan saat Yoab, kepala panglima Daud melihat bahwa, dia takut bahwa Abner akan mengambil posisinya, jadi dia membunuh Abner dengan tangannya sendiri, salah satu tindakan paling bejat yang pernah dilakukan seorang manusia.

Kemudian dua pembunuh membunuh Ishbosheth.  Kemudian Daud dimahkotai raja atas semua Israel.  Dan bagian pertama dari kehidupan Daud sangat luar biasa.  Tuhan memberikan dia kemenangan demi kemenangan.  Dia tidak pernah kalah.  Dia terus bangkit dalam kejayaan dan kekuasaan seiring kerajaannya bertambah luas.

Kemudian, di masa puncak hidupnya, di puncak kejayaannya, bukannya memimpin umat Tuhan sebagaimana yang layaknya dilakukan seorang raja, berdiri di depan umat Tuhan, dia menjadi lunak, dan dia tinggal di rumah, dan membiarkan Yoab memimpin pasukan.  Dan waktu dia sedang di rumah di sotoh di suatu malam, dari atas istananya, yang ada di puncak Gunung Zion, dia melihat ke bawah ke alun-alun dimana dia melihat seorang perempuan cantik sedang mandi.

Dia bahkan tidak mengetahui nama perempuan itu.  Itu bukan cinta.  Dia bahkan tidak tahu dia siapa.  Itu bukanlah cinta.  Dia tidak tahu apakah dia telah menikah atau belum.  Itu bukanlah cinta.  Itu nafsu.  Itu kedagingan perzinahan.  Daud, kepada siapa Tuhan telah memberikan dunia ini, Daud. 

Dan dia memperhatikan perempuan cantik itu.  Dia bertanya siapa perempuan itu.  Dan dia menyuruh orang berbicara kepadanya, dan kemudian perempuan itu menjawab, "Saya memiliki anak. Apa yang harus aku lakukan?  Karena Uriah, suami saya, sedang bersama Yoab berperang melawan Rabbath-ammon."  Dan Daud berkata, "Ini pasti berhasil."  Dan dia mengambil pena dan membuat catatan.

Hei, apakah Yoab menaruh catatan itu di sakunya dan menyimpannya?  Ah.  Dan dia menulis sebuah catatan, dan dia berkata kepada Yoab, "Anda memiliki seorang anggota di pasukanmu bernama Uriah.  Bawa dia ke Yerusalem."  Lihat, Daud mebcoba untuk mendapatkan dan hidup bersama istrinya.  Uriah menjawab, "Aku tidak mau.  Pasukan Israel sedang berperang demi Tuhan, dan aku tidak mau tinggal di rumah."

Dia duduk di jalan, dan dia tidak mau masuk ke rumahnya karena pasukan Tuhan sedang berperang melawan Rabbath-ammon.  Dan kemudian Daud mendapatkan dia mabuk dan dia tidak mau masuk rumah.  Jadi dia menulis surat kepada Yoab, dan dia berkata, "Yoab, naik ke sana ke sebelah tembok.  Dan kemudian saat engkau ada di sana di tembok, dengan Uriah di garis depan, semua pasukan yang lain harus mundur.  Biarkan dia di sana sendirian, agar dibunuh oleh para kafir penghujat Ammon. 

Itulah yang dituliskan Daud di suratnya.  Dan kemudian dia berkata, "Saat laporan dibuat mengenai apa yang engkau lakukan, aku tidak akan menghukummu karena strategimu.  Aku akan paham."  Dan Yoab berbuat demiian.  Dia membawa pasukannya, maju menekan tembok Rabbath-ammon  dengan Uriah ada di depan.  Dan saat di tengah pertempuran, dia memberikan komando rahasia itu, dan semua pasukan lain mundur, dan Uriah berdiri di sana, seorang prajurit, berperang untuk Tuhan.

Dan orang Ammon membunuhnya, dan dia mati di sana di tangan para kafir.  Dan kemudian Yoab menulis balik ke Daud dan berkata, "Perang itu terjadi seperti ini.  Kami bergerak maju, dan saat kita mundur, tetapi sebelum anda berkata sesuatu, Uriah, orang Hittite, telah mati."  Ah.  Kemudian kalimat berikutnya berkata, "Tetapi apa yang dilakukan Daud mendukakan hati Tuhan."

Dan di keesokan harinya, Nathan, nabi Tuhan—datang.  Dan dia berkata kepada Daud, "Tuan, di kerajaan ini ada seseorang yang memiliki banyak ternak.  Dan di sebelah sana, ada seorang miskin yang memiliki seekor anak domba, dan dia begitu menyayangi domba itu, satu-satunya miliknya dan contanya, dan satu-satunya hal yang dia pikirkan yang dia miliki, yaitu anak domba itu, dan orang kaya itu, dengan banyak ternak kedatangan seorang tamu.  Dan bukannya mengambil ternaknya sendiri, dia pergi dan merebut anak domba itu dari orang miskin itu.  Dan dia mencabuti bulunya."  Dan Daud marah dan berkata, "Mengapa orang jahat  itu  berbuat demikian, dia harus membayarnya empat kali lipat."

Nathan memandang ke arahnya dan mengacungkan jarinya kepada nya dan berkata, "Daud, engkaulah orang itu.  Empat kali lipat."  Dan pedang tidak pernah meninggalkan kehidupannya.  Empat kali lipat.  Pertama, anak itu mati, yang dilakurkan oleh Bathsheba.  Tuhan berkata dia tidak akan hidup. Empat kali lipat.  Pertama, anak itu mati.

Kedua, anaknya yang tampan Amnon: Amnon birahi kepada Tamar, anak kandung Absalom, dan dia memperkosanya, dan Absalom menyimpannya dalam hatinya, dan setelah dua tahun, dia membunuh Amnon.  Empat kali lipat.  Ini yang kedua.

Dan kemudian Absalom, pangeran paling tampan di dunia yang pernah ada degnan rambut emasnya, dengan penampilan dan kepribadian yang luar biasa, dan seluruh Israel sangat mencintainya—mereka lebih memilih dia ketimbang Daud, dan mereka memberontak terhadap Daud dan Daud melarikan diri untuk menyelamatkan nyawanya, karena semua Israel mencintai Absalom, pangeran tampan dan anak dari raja besar.

Dan di sana di sisi lain Sungai Yordan, terjadi sebuah pertempuran.  Dan saat Yoab melihat Absalom, terjepit di pohon ara karena rambut indahnya, dia mengambil sebuah anak panah dan menombaknya.  Ini yang nomor tiga.  Daud menangis, "Oh, Absalom, anakku, anakku Absalom, aku rela mati Tuhan demi dia, oh, Absalom, anakku, anakku."  Nomor tiga.

Nomor empat.  Engkau harus menggantinya empat kali lipt.  Adonijah.  Adonijah seperti Absalom -- tampan, menarik, bertalenta.  Dan saat dia berupaya untuk merebut kerajaan Salomo, Salomo membunuhnya.  Empat kali lipat.  Dan pedang tidak pernah meninggalkan rumahnya.

Di sepanjang kisah mengenai raja Yudea, bermandikan darah Daud.  Dan 2 Samuel ditutup dengan kisah tragis wabah sampar.  Tuhan berkata kepada Daud, "Pilih.  Haruskan engkau mengalami kelaparan tujuh tahun?  Atau tiga bulan dikejar musuhmu, atau tiga hari wabah sampar?" 

Ah, pilihan yang teramat sulit!  Teramat sulit!  Tujuh tahun kelaparan, tiga bulan dikejar musuh, atau tiga hari sampar.  Dia berkata, "Tiga hari sampar.  Aku menyerahkan diriku kepada belas kasihan Tuhan.  Mungkin Dia akan ingat." Dan ribuan bahkan ratusan ribu umat Tuhan mati.

Dan saat Daud bangun di pagi hari, dia melihat malaikat maut dengan pedangnya di atas kota raja besar di Yerusalem untuk menghancurkan, dan Daud jatuh di hadirat Tuhan dan berkata, "Oh, Tuhan, terhadap aku dan rumah bapaku, oh Tuhan, tetapi tidak domba-domba ini."  Dan Tuhan berkata, "Bangunlah."  Gunung Moriah, saya telah mendengar ini sebelumnya, dimana Abraham mempersembahkan Ishak, "Bangunlah." 

Ambang lantai Araunah di puncak Gunung Moriah, pergilah, bangun sebuah altar, persembahkanlah korban, benang merah di sepanjang Alkitab.  "Waktu aku melihat darah Paskah, aku akan melewatkan kota ini."  Daud pergi, dan Araunah melihatnya datang, "Oh, rajaku." "Aku datang, Araunah," kata Daud, "untuk membangun altar bagi Tuhan dan untuk mempersembahkan korban, jika tidak orang-orang akan dihancurkan."

Dan Araunah berkata, "Tuanku, rajaku, aku memberikan Tuanku tempat, aku memberikan perlengkapan, aku memberikan lembu untuk korban kepada Tuanku."  "Tidak," kata Daud, "Aku akan membelinya.  Bukanlah persembahan kepada Tuhan jika aku tidak berkorban."  Dia membeli ladang itu, dan dia membangun altar. 

Dan Tuhan, saat dia melihat darah itu, diampuni dan diselamatkan; dan di sana mereka membangun bait Salomo, dan di sana mereka membangun altar besar.  Dan di sana doa dan doa syafaat dinaikkan kepad Tuhan selama bertahun-tahun, dan pada suatu waktu mereka membangun kembali bait itu, nyanyian dan pujian kepada Tuhan berkumandang lagi dari tempat suci yang sama.

1 Raja-raja dibagi seperti ini:  Ke sebelas bab pertama menerangkan mengenai pemerintahan Salomo.  Bagian kedua kitab ini, yaitu bab 12 sampai dengan 22, memunculkan kisah terpecahnya kerajaan itu pada masanya Ahab, raja Israel, dan Jehoshaphat, raja Yudea.

Sekarang, tentang Salomo:  tampaknya, ini adalah pola hidupnya.  Salomo mulai dengan kejayaan.  Tuhan mengasihi Salomo, Kitab Suci berkata, dan memahkotai dia dengan segala berkat.  Di Gibeon di dalam mimpi Tuhan bertanya, "Apa yang engkau minta, Salomo?"  Dan Salomo meminta kebijaksanaan untuk memerintah umatnya dengan baik. 

Dan Tuhan berkata, "Karena engkau telah meminta itu, aku akan memberikan engkau semua hal lainnya.  Aku akan memberikan engkau kejayaan, dan memberikan engkau keberuntungan, dan Aku akanmemberikan engkau kemenangan, dan Aku akan memberikan engkau sebuah kerajaan.  Dan jika Engkau setia kepadaku, Aku akan memberikan engkau umur panjang."

Nah, apa yang dilakukannya?  Salomo mulai dengan kejayaan dan kemenangan, dan Tuhan memperluas kerajaannya dan memberkatinya dengan limpah.  Dan kemudian, Salomo jatuh dalam penurunan paling tragis yang dialami semua raja yang bisa anda baca.  Tuhan berkata, "Engkau tidak boleh memperkaya diri dengan emas dan perak."  Dan Salomo melakukannya sampai menjadi sama jamaknya di Yerusalem seperti batu di jalanan.

Dan Tuhan mengatakan hal kedua, "Dan engkau tidak boleh memperistri banyak orang."  Tuhan benci hal itu.  Maleakhi berkata, "Tuhan membenci hal itu," dan – dan Salomo memiliki 700 istri dan 300 selir.  Anak Sekolah Minggu berkata, "Salomo persis seperti perempuan dan hewan."  Dan mereka berkata, "Apa yang engkau maksud dengan dia seperti perempuan dan hewan?"  "Ya, katanya, "dia memiliki 700 istri dan 300 selir."

Dan di akhir pelayanan Salomo adalah tragis.  Ada pemberontakan dari segala sisi.  Dia tidak berumur panjang karena ketidaktaatannya kepada Tuhan.  Dan kerajaannya jatuh dalam perpecahan dan kekacauan, dan Salomo mati dengan kegagalan paling hina dalam semua kisah umat manusia.

Begitu dia mati, Rehoboam menjadi raja.  Dan karena sikapnya yang kejam, anda lihat, dia dibesarkan di istana Salomo.  Dan saat anda mendengar Rehoboam berbicara, anda mendengar seorang muda yang tumbuh di masa Salomo.  Bukannya orang muda yang berdedikasi dan komitmen besar kepada Tuhan, yang dicintainya semata-mata adalah kenikmatan dan hal-hal seperti foya-foya sukaria dan kekosongan dan tingkah tidak pantas dan kebodohan dunia ini.

Itulah Rehoboam, sehingga kemudian kerajaannya menjadi terpecah, Jeroboam ke arah utara, raja atas 10 suku utara, dan singa Daud atas Benjamin yang diperintah Daud di utara.  Di kedua kerajaan ini, ada 19 Raja-raja di selatan dan 19 Raja-raja di utara, meskipun kerajaan selatan dan kerajaan Yudea bertahan selama 135 tahun lebih panjang ketimbang kerajaan di utara.

Di kerajaan tas, ada sembilan perubahan dinasti.  Di kerajaan selatan, tentu saja tidak ada perubahan sama sekali.  Garis keturunan Daud terus memerintah.  Dan Raja-raja itu diakhiri dengan penyembahan pada Ahab dan Jezebel dan naiknya Elia, nabi Tuhan.

Sekarang, kita ke 2 Raja-raja.  2 Raja-raja dibagi seperti ini:  dari 1 sampai dengan 17 adalah sejarah mengenai dua kerajaan itu sampai jatuhnya Samaria.  Dan bagian terakhirnya, bab 18 sampai dengan 25, adalah riwayat Yudea sampai jatuhnya Yerusalem.  Sekarang, kita masuk pada salah satu prinsip terbesar dari Firman Tuhan.

Di sini, di dalam buku Yesaya, bab 10 dan ayat 5, Yesaya berkata, "Oh, Assyria, tangkai kemarahan dan tongkat kejengkelanku."  Dan di dalam Kitab Habakuk, yang aku rencanakan untuk disebutkan saya dan tidak cukup waktu untuk dibaca, hal sama yang Tuhan katakan tentang Kaldea, kerajaan Babilonia.  Jadi, para nabi ini sekarang mulai bernubuat.

Kehancuran Israel sudah mendekat, dan mereka bernubuat, "Akan datang kehancuran Israel."  Dan mereka menerangkan tentang bangsa yang kejam dan tidak kasar dan tidak punya belas kasihan, Niniwe and Assyria, tetapi mereka mereka sedang datang.  "Tangkai kemarahan dan tongkat kejengkelan," kata Tuhan Allah, dan Tiglath-pileser dan Nabopolassar dan Shalmonezer dan Sargon dan Assyria, Samaria, Ashurbanipal dan Esarhaddon.  Mereka turun dari Tuhan, dan mereka membawa orang Israel dalam pengasingan dan menghancurkan kerajaan itu selamanya dan merebut Samaria.

"Tangkai kemarahan dan tongkat kejengkelan."  Itu tidak berarti bahwa Assyria lebih baik ketimbang Samaria, dan itu tidak berarti bahwa Soviet Russia lebih baik ketimbang Amerika Serikat.  Itu hanyalah berarti bahwa Tuhan membangkitkan kerajaan-kerajaan menghukum umat Tuhan.  Itulah sebabnya mengapa kita bergetar saat ini dengan hadirnya Soviet Russia, bukan karena Tuhan lebih memilih mereka atau mengasihi mereka, tetapi kasih dan berkat Tuhan ada pada umatNya, dan jika orang-orangNya tidak hidup benar dan mereka tidak mendekat pada Tuhan dan jika mereka tidak melayani Tuhan, Tuhan membangkitkan bangsa-bangsa pahit hati dan tidak berbelas kasih serta kejam untuk menghukum umatNya.

Itulah apa yang dikumandangkan para nabi kepada Israel:  "Jika engkau tidak hidup benar," maka pasukan Assyrian yang besar datang dan menyerang kesepuluh suku utara pada tahun 722 B.C., dan kemudian meninggalkan Yudea sendirian.  Dan di sana di Yudea, ada Uzia, Yotam, Ahaz dan Hizkia.

Dan invasi Assyria yang besar ada di hari-hari Hizkia.  Dan Sargon akhirnya merebut Samaria.  Dan kemudian putranya, Sanherib, datang untuk merebut Yudea. Bagaimana anda bertempur, berperang?  Jika anda punya pasukan dan alat bertempur.  Begitulah caranya anda berperang.

Sanherib dengan mutlak mengepung Yerusalem dan merebut semua Yudea.  Hizkia, sang raja, yang merupakan seorang saleh, tahu itu membutuhkan doa, dan waktu dia sedang berlutut untuk berbicara kepada Tuhan, firman Tuhan datang kepada Yesaya, anak Amos, dan berkata, "Pergi beritahu Hizkia, bahwa aku akan menaruh kubu, aku akan menaruh lingkaran di hidung Sanherib.  Kirim dia kembali dengan cara dia pergi; karena ini adalah pertempuranku.  Ini adalah perangku," kata Tuhan Allah.

Keesokan paginya, ada 185,000 mayat saat malaikat Tuhan melalui pasukan Sanherib, semuanya merupakan jawaban bagi doa raja Hizkia.  Amerika mungkin dibebaskan oleh angkatan darat dan angkatan udaranya yang berseragam, tetapi faktor-faktor yang tidak diperhitungkan dari Tuhan berkata hidup atau mati bagi suatu bangsa. Apakah kita hidup atau mati ada di tangan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Kemudian setelah Raja Hizkia, berikutnya adalah ini—sampai akhirnya kita sampai pada kebangunan besar, Yosia.  Yosia adalah salah satu dari orang yang diurapi Allah, raja Yosiayang baik.  Dan dia melakukan salah satu hal terbodoh di dunia, salah satu hal yang paling tidak terpahami, salah satu hal yang paling tidak bisa dimengerti.

Di masa Yosia, terjadi kebangunan besar, salah satu kebangunan terbesar di sepanjang masa.  Yosia memperbaiki rumah Tuhan, dan di bagian dalam rumah Tuhan itu dia menemukan Injil. Dan dimanapun orang membaca Injil, anda akan mengalami kebangunan. Dan saat orang membaca Injil, mereka menikmati masa indah persekutuan jiwa mereka dengan Tuhan.

Dan orang-orang mulai hidup benar dan melakukan hal benar, dan mulai mengasihi Tuhan dan melayani Tuhan, dan ini adalah suatu hal yang luar biasa.  Dan nabi-nabi telah bernumuat, dan setiap orang diberkati dari surga.  Dan tepat di tengah-tengah itu semua, Firaun Necho menjadi rasa Mesir, Firaun Necho, melakukan perjanjian di sana dengan sisa sisa bangsa Assyrian dari Niniwe.

Kita akan mendapati jika kita punya cukup waktu, Nahum menubuatkan kehancuran Niniwe persis seperti yang akan terjadi.  Sisa Assyria—Firaun Necho, ad disana untuk bersekutu dengan kaum Assyria untuk menghentikan selamanya kebangkitan Babilonia di bawah Nabopolassar dan putranya, Nebukadnezar. 

Dan saat Firaun Necho membawa pasukanny di Megiddo, di sana kita mendapati tempat yang sama lagi, Armageddon, dimana peperangan dunia ini terjadi.  Saat Firaun Necho membawa pasukannya ke dataran Israel dan di Meggido, pergi ke san dan untuk bergabung dengan pasukan Assyria untuk berperang melawan Nabopolassar dan putranya, Nebukadnezar, Yosia—raja yang baik ini, Yosia, yang telah berjanji bersekutu dengan Babilon—Yosia membawa pasukannya yang kecil ke dataran Megiddo, dia mencoba menghentikan Firaun Necho yang sedang berderap maju ke utara.  Dan apa yang dilakukan Firaun-Necho adalah apa yang anda pikir akan dia lakukan; dia mengejar pasukan kecil di Yudea, dan dia membunuh Yosia, raja yang baik itu, dan tidak pernah ada ratapan di dunia sebagaimana Yudea dan nabi-nabi Tuhan meratapi kematian Raja Yosia.

Pertama, kita semua:  Firaun Necho bergabung dengan pasukan Assyria di sana di bagian utara Lembah Mesopotamia di suatu tempat kecil yang disebut Carchemish, dan di Carchemish terjadi salah satu pertempuran terbesar sepanjang segala masa.  Nebukadnezar—yang merupakan salah satu jendral terhebat dan salah satu Raja terbesar yang pernah hidup- Nebukadnezar memerintah pasukan ayahnya, Nabopolassar; dan di sana, pada tahun 605 SM, pasukan Nebukadnezar menaklukkan pasukan Assyria dan pasukan Mesir.  Dan sejak saat itu mereka tidak pernah lagi menjadi kekuataan besar, baik Mesir, maupun Assyria.

Dan di sana, melintasi dunia beradab, berdiri lah seorang besar, Nebukadnezar.  Dan di masa-masa itu, Yeremia mengangkat suaranya dan dia berkotbah pada Yudea, dengan berkata, "Bertobatlah, bertobatlah, hiduplah benar di hadapan Allah."  Dan Yudea tidak pernah bertobat, dan Nebukadnezar datang pada tahun 605 dari pertempuran Carchemish, dan dia merebut Yerusalem, dan dia mengambil Daniel dan bagian paling subur dari tanah itu ke kerajaannya di Babilon dalam penahanan.

Dan Yeremia mengangkat suaranya, dan dia berkata, "Bertobatlah, bertobatlah, hiduplah benar di hadapan Allah."  Mereka tidak pernah menyesal dan mereka tidak pernah hidup benar bersama Allah, dan Nebukadnezar datang kembali kali kedua pada tahun 598 SM, dan dia mengambil Yehezkiel dan 10,000 yang terbaik dari tawanan itu di Babilon.  Dan Yeremia mengangkat suaranya sekali lagi dan menangis, dan berkata, "Bertobatlah, oh, menyesallah, hiduplah benar bersama Allah, berbaliklah, berbaliklah."

Dan mereka tidak menyesal, dan mereka tidak pernah hidup benar di hadapan Allah.  Dan Nebukadnezar datang untuk yang ketiga kaliny a pada tahun 587 SM, dan dia tidak harus kembali lagi, karena dia menghancurkan bait Salomo, dan dia meruntuhkan tembok kota itu.  Dan dia membajak di bawah kota suci Tuhan itu dan menanaminya dengan garam.

Dan dia membawa orang-orang itu dalam tawanan ke tanah Babilon, dan seluruh permukaan bumi Tuhan menjadi gelap dalam ketakutan, bermandikan air mata dan dalam dukacita.  "Jika Aku melupakanmu, oh, Yerusalem, biarkan tangan kananku melupakan kecerdikanmu.  Jika aku tidak memilihmu, oh, Yerusalem, untuk sukacitaku, biarkan lidahku melekat ke langit-langit mulutku.  Demi sungai Babilon, di sana kita duduk, ya, kita menangis saat kita mengingat Zion, karena mereka mengambil kita menjadi tawanan, menyuruh kita membuat nyanyian, dan mereka yang menyia-nyiakan kita bertanya kepada kita, bagaimana kita melantunkan nyanyian Tuhan di tanah asing."

Dan Israel meratap dan mereka menangis, dan mereka mulai hidup benar di hadapan Tuhan.  Dan dari tawanan Babilon itu muncul tiga lembaga besar, lewat mana Tuhan memberkati dunia kita.   Satu, mereka tidak pernah menyembah berhala lagi, tidak pernah.  Tak seorang Yahudi pun menjadi penyembah berhala sejak saat itu.

Kedua, sinagoga ini lahir, dan ini adalah sebuah sinagoga, kebaktian Yudea merupakan kebaktian yang kita miliki saat ini.  Sinagoga lahir.  Dan ketiga, dari tawanan itu munculkan kanon mengenai Kitab Suci.  Para rabi tua mulai mempelajari kitab-kitab itu dan mulai membaca nubuatan dan mulai mengajar orang mengenai Firman Allah.

Dan pada masa kini, muncul Yesus dengan gulungan nubuatan di tanganNya, yang sama saat ini.  Saat ini nubuat ini terpenuhi di telinga anda!  Ah, keajaiban berkat Tuhan saat Dia menuntut sejarah manusia sampai pada akhirnya digenapi.

 

Enter supporting content here

SALAM SEJAHTRA DARI YESUS MEMPELAI PRIA SORGA  

Get Your Own Calender - www.free-blog-content.com