jous.jpg

Rabu
Home
ILMU KOMPUTER
KESEHATAN
Komik Online
Kitab Suci Net
Alkitab Elektronik
B
Lowongan Kerja
Pendalaman ALkitab
Kaum Muda
Kabar Baik
PolaTabernakel
Cerita
Sejarah Gereja
Kasih
TABERNAKEL
TABERNAKEL
Isi Hati Tuhan
Email
Download
Hak Sulung
Sejarah Alkitab
Artikel
Halaman Istimewa
Situs Kristen
Lirik Lagu
Komik Online
Kumpulan Kotbah

Enter subhead content here

(VII) Surat Filemon

Papan dan Kayu Lintang

Persatuan Dan Kesatuan Yang Bertanggung Jawab

(Filemon 1:15-22)

 24 Pebruari 2006

Pembicara : Pdt. Soejadmono

 

Saudara dan saudari yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, tanpa terasa kita sudah membahas kitab Filemon sebanyak 6 sesi. Sesi yang ke-7 ini merupakan sesi yang terakhir. Namun seperti yang kita ketahui bersama bahwa Firman Allah tidak pernah habis untuk diuraikan karena sifat-Nya yg kekal. Seberapa banyak Roh Kudus memberikan kemurahan-Nya, maka sampai di situlah penguraian yang bisa disampaikan oleh seorang manusia. Biarlah kita tetap didorong oleh-Nya untuk menggali lebih dalam lagi dan terus mempraktekkan Firman Allah yang sangat luar biasa ini. Kita pun harus menyadari bahwa kalau kita berbicara tentang tubuh Kristus, maka tidak ada seorang pun yang berani mengatakan bahwa dia yang satu-satunya mendapat ilham tanpa dukungan, tanpa kerjasama dengan anggota tubuh yang lainnya. Itu sebabnya biarlah kita tidak mengkultuskan seorang manusia pun dan semakin mengasihi hanya kepada satu pribadi yaitu Firman Allah yang merjadi daging, yang bertabernakel di antara kita, Tuhan kita Yesus Kristus.

 

Di dalam pengajaran Tabernakel, surat Filemon benar-benar terkait dengan Papan-Papan dan Kayu Lintang yang menunjukkan pada anak-anak Tuhan yang bersatu. Karena itu setelah beberapa kali kita mendalami kitab Filemon maka kembali kita mengulas mengenai papan-papan dan kayu lintang sebagai berikut :

?         Kayu lintang artinya Tuhan Yesus dengan kelima lukanya mempersatukan orang-orang yang ditebusNya. Dia telah mempertanggung jawabkan secara tuntas (Yoh 19:28,30)

?         Papan-papan artinya gereja Tuhan /orang-orang percaya yang dipersatukan, hendaknya berdiri teguh di dalam kasih (ditunjukkan dengan tinggi papan-papan tersebut adalah 10 hasta yang meyatakan 10 hukum Kasih) di atas Korban Kristus (alas perak) dan memiliki sifat perantara (ditunjukkan dengan lebar papan 1.5 hasta) dan kesucian Illahi (kayu-kayu tersebut semuanya disalut emas) serta dipersatukan atas salib Kristus (kayu lintang) dengan penuh tanggung jawab demi kesatuan tubuh Kristus. ( Baca : 1 Kor 12: 26-27; 2 Kor 11:29).

 

Berdasarkan penjelasan di atas, maka tema sesi terakhir dalam Surat Filemon ini saya sebut: Persatuan dan Kesatuan yang bertanggung jawab. Jadi, seperti Kristus berkorban dengan penuh tanggung jawab, kita pun harus penuh tanggung jawab di dalam Kesatuan kita tersebut. Tidak sekedar omong persatuan dan kesatuan tetapi wujud nyatanya tidak ada. Kita harus menjadi perantara yang mempersatukan Tubuh Kristus, bukan perantara untuk memecah belah. Setiap anak Tuhan bertanggung jawab akan persatuan dan kesatuan karena tubuh Kristus bukan persoalan perorangan.

 

Filemon 1 : 15 - 22

Ayat 15

Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari padamu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selama-lamanya.

Ayat 16

bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari pada hamba, yaitu sebagai saudara yang kekasih, bagiku sudah demikian, apalagi bagimu baik secara manusia maupun di dalam Tuhan.

Ayat 17

Kalau engkau menggangap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri.

Ayat 18

Dan kalau dia sudah merugikan engkau ataupun berhutang padamu, tanggungkanlah semuanya itu kepadaku.

Ayat 19

aku, Paulus, menjaminnya dengan tulisan tanganku sendiri: Aku akan membayarnya…agar jangan kukatakan: "Tanggungkanlah semuanya itu kepadamu!"… karena engkau berhutang padaku, yaitu dirimu sendiri.

Ayat 20

Ya saudaraku, semoga engkau berguna bagiku di dalam Tuhan: Hiburkanlah hatiku di dalam Kristus!

Ayat 21

Dengan percaya kepada ketaatanmu, kutuliskan ini kepadamu.Aku tahu, lebih dari pada permintaanku ini akan kaulakukan.

Ayat 22

Dalam pada itu bersedialah juga memberi tumpangan kepadaku, karena aku harap oleh doamu aku akan dikembalikan kepadamu.

 

Jelas telah disebutkan dalam ayat-ayat tersebut bahwa semua pihak bertanggung jawab dalam proses persatuan dan kesatuan tubuh Kristus. Kita akan meninjau beberapa pribadi yang terkait dengan hal tanggung jawab tersebut, antara lain :

1.      Rasul Paulus: berani menanggung resiko (ayat 18).

2.      Filemon: menerima dan tidak lagi memperhitungkan hutang piutang yang lalu.

3.      Onesimus: membuktikan diri sebagai pribadi yang dulunya tidak berguna menjadi sangat berguna bagi semua pihak.

 

Ad 1. Rasul Paulus

Mengapa rasul Paulus berani menanggung hutang Onesimus?

Di dalam Amsal 22:26 mengatakan:

Ayat 26

Jangan engkau termasuk orang yang membuat persetujuan, dan yang menjadi penanggung hutang.

Ayat 27

Mengapa orang akan mengambil tempat tidurmu dari bawahmu, bila engkau tidak mempunyai apa-apa untuk membayar kembali?

 

Namun rasul Paulus tahu bahwa dirinya juga berhutang nyawa yang telah ditanggung oleh Yesus di atas salib (baca Kolose 2:13-14 bandingkan dengan 1 Tim 1:12-17). Dia yang dulunya merupakan kehidupan yang berdosa, oleh korban Kristus dipersatukan kembali dengan Allah Bapa. Karena itu dia mau menempatkan diri sebagai perantara yang membawa (membayar hutang) Onesimus untuk menyatu kembali dengan Filemon. Di atas telah disebutkan mengenai tanggung jawab di dalam kesatuan dan persatuan, karena itu rasul Paulus telah memberikan wujud nyata dari sikap yang bertanggung jawab tersebut. Persatuan dan Kesatuan itu akan hancur kalau kita tidak bertanggung jawab dalam banyak hal.

 

Rasul Paulus yakin dengan pertobatan dan keubahan hidup Onesimus yang benar-benar dikerjakan oleh kuasa salib Kristus. Hal itu telah dibuktikan dengan kesetiaannya dalam melayani rasul Paulus (Kolose 4:9, Filemon 1:11-13). Karena itulah rasul Paulus mau memberikan surat rekomendasi. Meskipun memberikan surat rekomendasi memiliki resiko:

?         Jika kehidupan yang direkomendasikan sungguh-sungguh bertobat maka seluruh jemaat akan mengetahuinya dan nama Tuhan dipermuliakan.

?         Namun sebaliknya jika kehidupan yang direkomendasikan berubah setia (pura-pura bertobat) dan kembali pada sifat lamanya maka seluruh jemaat bahkan kehidupan  di luar jemaat (non Kristen) akan mengetahuinya sehingga nama Tuhan dipermalukan.

 

Rasul Paulus bersih dari segala macam hal yang merugikan orang lain termsuk dalam hal hutang piutang, karena itu dia bisa menolong orang dalam kekurangan secara jasmani. (baca : Kis 20:33; 2 Kor 7:2; 6:3-4a,10 ; 12:17-18)

 

Sebagai seorang hamba Tuhan, dia rela menanggung beban orang lain juga sampai pada masalah jasmani (baca Roma 15:1-7)

 

Ad 2. Filemon

Filemon juga "memiliki hutang" terhadap rasul Paulus yaitu hal keselamatan, karena rasul Paulus telah membawa Injil Keselamatan padanya, sehingga Filemon dan keluarganya beroleh keselamatan. Sebab itu rasul Paulus berani meminta Filemon untuk menerima dan mengampuni Onesimus (baca : Mat 18:21-35) dan rasul Paulus yakin bahwa Filemon akan berbuat lebih dari yang dimintanya dan bersikap bertanggung jawab dengan tidak lagi memperhitungkan hutang piutang yang lalu. Praktek kasih dari Filemon dan keluarganya juga jemaat yang ada  di rumahnya terhadap Onesimus demikian nyata.

 

Filemon 1 : 20 - 25

Ayat 20

Ya saudaraku, semoga engkau berguna bagiku di dalam Tuhan: Hiburkanlah hatiku di dalam Kristus!

Ayat 21

Dengan percaya kepada ketaatanmu, kutuliskan ini kepadamu. Aku tahu, lebih dari pada permintaanku ini akan kaulakukan.

Ayat 22

Dalam pada itu bersedialah juga memberi tumpangan kepadaku, karena aku harap oleh doamu aku akan dikembalikan kepadamu.

Ayat 23

Salam kepadamu dari Epafras, temanku sepenjara karena Kristus Yesus,

Ayat 24

dan dari Markus, Aristarkhus, Demas dan Lukas, teman-teman sekerjaku.

Ayat 25

Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai roh kamu!

 

Ad 3. Onesimus

Onesimus sebagai kehidupan yang tadinya berhutang baik secara jasmani maupun rohani, namun kini tidak diragukan lagi bahwa dia telah bersih dari segala hutang piutang (telah dilunasi oleh rasul Paulus di kemudian hari). Karena itu di dalam persatuan dan kesatuan tubuh Kristus, dia memiliki tanggung jawab untuk membuktikan dirinya sebagai pribadi yang dulunya tidak berguna menjadi sangat berguna bagi semua pihak.

 

Kehidupan yang dulu mencuri, sekarang tidak lagi mencuri melainkan bekerja keras untuk dirinya sendiri bahkan masih bisa memberi kepada yang lain ( Efesus 4:28). Jangan jadi kehidupan yang tidak bekerja, karena akan menimbulkan tindakan yang negatif dan merugikan jemaat (baca : 2 Tes 3:10-15).

 

Ayat 11

Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna.

Jika seseorang tidak bekerja maka pasti  mulutnya akan berbicara banyak hal yang lain.

Ayat 12

Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasehati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaanya dan dengan demikian makan makanannya sendiri.

Ayat 13

Dan kamu, saudara-saudara,janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik.

Ayat 14

Jika ada orang yang tidak mau mendengarkan apa yang kami katakan dalam surat ini, tandailah dia dan jangan bergaul dengan dia, supaya ia menjadi malu,

Ayat 15

tetapi janganlah anggap dia sebagai musuh, tetapi tegorlah dia sebagai seorang saudara.

 

Ini namanya tanggung jawab, bukan saja tanggung jawab tidak mencuri lagi tetapi lebih jauh lagi adalah tanggung jawab untuk bekerja. Onesimus membuktikan bahwa dia tidak mencuri lagi dengan bekerja. Kalau seorang cuma bertobat saja lalu tidak mempunyai satu pekerjaan yang positif untuk menandinggi yang negatif yang dulu, maka seringkali tanpa sadar tabiat yang lama akan terulang karena dia nganggur (tidak bekerja). Kehidupan yang tidak bekerja sering kali hanya banyak bicara dan menimbulkan banyak masalah serta merenggangkan persatuan dan kesatuan.

 

Dengan sungguh-sungguh melayani tuannya (bekerja), maka ajaran Allah dimuliakan (Titus 2:9-10).

 

Onesimus juga mempunyai kewajiban untuk bertanggung jawab atas pelunasan hutang yang dia terima dari Paulus. Sebenarnya setelah 'hutang dosa' kita dibayar lunas oleh darah Yesus ( 1 Korintus 6:19-20), kita masih memiliki  hutang cinta, yaitu:

?         Hutang memberitakan Injil kepada sesama manusia (Roma 1:144-17)

?         Hutang kepada pimpinan Roh Kudus, dengan tidak lagi mengikuti keinginan daging (Roma 8:12-13)

?         Hutang melakukan kasih kepada sesama , antara lain sebagai berikut : jangan berzinah atau secara rohani melihat dan timbul keinginan, jangan tamak, jangan mengingini milik sesama, jangan mencuri dsb , sebab kasih tidak melakukan yang jahat terhadap sesamanya (Roma 13:8-10)

?         Hutang persembahan kepada orang miskin (Roma 15:25-27)

 

Dengan berakhirnya pembahasan dan pendalaman kita tentang surat Filemon yang pendek ini maka persatuan dan kesatuan dalam tubuh Kristus, khususnya hamba-hamba Tuhan, para penatua, full-timer, sidang jemaat   dapat terealisasi di hari-hari mendatang dengan penuh tanggung jawab, sampai Tuhan datang kembali! Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai hati (roh) kita sekalian!

 

Amin.

Enter supporting content here

SALAM SEJAHTRA DARI YESUS MEMPELAI PRIA SORGA  

Get Your Own Calender - www.free-blog-content.com